kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Rencana penyesuaian harga gas sesuai koridor regulasi


Senin, 26 Agustus 2019 / 10:48 WIB
Rencana penyesuaian harga gas sesuai koridor regulasi
ILUSTRASI. PENYALURAN GAS UNTUK INDUSTRI


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Rachmat menyatakan, pembangunan berbagai infrastruktur gas itu menjadi prioritas utama PGN, mengingat semakin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di daerah, terutama daerah-daerah yang selama ini belum terjamah gas bumi dan memiliki potensi ekonomi yang sangat baik.

"Pembangunan jalan tol yang sudah terealisasi telah membuka potensi sentra industri baru di daerah. Potensi-potensi seperti itu yang akan didukung PGN dengan infrastruktur gas, sehingga industri di daerah dapat berkembang lebih efisien dan pemerataan ekonomi pun ikut tercipta," imbuhnya.

Baca Juga: Laba Perusahaan Gas Negara (PGAS) anjlok 69,87% di semester pertama, ini sebabnya

Saat ini, PGN sedang dalam penyelesaian proyek pipa gas Gresik-Semarang sejauh 267 km yang akan mengalirkan gas dari blok migas Jambaran Tiung Biru yang dikelola oleh Pertamina EP. Selain mengalirkan gas ke PLTGU Tambak Lorok milik PLN, kehadiran jaringan pipa gas berukuran 28 inchi ini akan dapat menyalurkan gas untuk industri di wilayah Jawa Tengah.

"Selama ini pasokan gas ke Jawa Tengah dari jaringan pipa belum ada. Proyek infrastruktur dari Gresik ini menjadi momentum untuk perluasan penggunaan gas bumi bagi masyarakat serta industri di Jawa tengah dan sekitarnya," jelas Rahmat.

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) bukukan pendapatan Rp 25,5 triliun di semester I 2019

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Syaikhul Islam juga meminta pemerintah Jokowi jilid II untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur gas. Selain faktor penurunan produksi minyak di dalam negeri yang terus terjadi sejak 2003, mayoritas blok-blok migas yang ditemukan dan dieksplorasi memiliki kandungan gas yang lebih besar.

"Pembangunan infrastruktur gas harus jadi prioritas jika kita tidak ingin terjebak pada  energi impor minyak bumi dan LPG. Sumber gas kita juga lebih besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×