Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harga bahan bakar minyak naik, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap yakin bisa menjual 900.000 unit kendaraan tahun ini.
Optimisme itu tentu menjadi kabar positif bagi produk turunan otomotif. Salah satunya pelumas. Ini menjadi peluang bagi pelumas untuk mendongkrak bisnis mereka. Repsol misalnya berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal kemampuan teknis pelumasan pada segmen industri. “Sehingga pelumas Repsol dapat menyediakan produk yang berkualitas secara tepat guna dengan harga kompetitif,” ujar CEO Repsol Indonesia, Tony Legi, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/9).
Tak cuma itu. Selain peningkatan kualitas laboratorium yang telah dirampungkan pada tahun lalu, pengembangan kapasitas produksi dan penyimpanan produk diharapkan rampung dalam tahun ini. Sehingga rencana pelumas Repsol Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur pelumas Repsol untuk region Asia Pasifik dapat terwujud dalam waktu dekat.
Baca Juga: Repsol Jual Saham Eksplorasi Migas US$ 4,8 Miliar, Cari Modal Untuk Energi Terbarukan
Tidak hanya menjamin pasokan produk yang berkesinambungan, tetapi pelumas Repsol Indonesia juga mengembangkan jenis-jenis produk yang lebih sesuai dengan kondisi cuaca tropis di Asia. “Kami menjamin pasokan pelumas Repsol akan tersebar merata ke seluruh Indonesia dengan mengutamakan kualitas dan layanan purna jual yang efektif,” ungkap Head of Commercial Industrial Segment Repsol Indonesia, Awan Kurniaty.
Repsol bertujuan menjadi bebas emisi pada 2050. Teknologi mutakhir ini diaplikasikan pada lini pelumas Repsol, yang membantu dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
