Reporter: Aprillia Ika |
JAKARTA. Imbas penyegelan produk impor oleh BPOM berimbas pada restoran-restoran Jepang. Pasalnya, beberapa supermarket Jepang seperti Cosmo, Papaya, Kamome, Masuya serta Libra Megah tak memiliki pasokan produk lagi. Kalaupun ada, hanya berupa sisa-sisanya dan dijual dengan harga tinggi.
Imbasnya, pasokan untuk beberapa restoran Jepang pun seret. "Imbasnya sangat terasa sekali, karena saat ini praktis tidak ada yang kami sajikan," ujar Eko Pujianto, Manajer Promosi Restoran Ajihara di bilangan Melawai Blok M.
Pasalnya, selama ini restoran Ajihara kerap berbelanja bahan baku tepung Jepang dari beberapa toko tadi. "Bahan baku tepung tersebut penting untuk membuat soba dan ramen yang jadi menu andalan kami," lanjut Eko.
Krisis pasokan bahan baku ini menurut Eko juga terjadi di restoran-restoran jepang lainnya. karena, supplier mereka rata-rata adalah toko-toko yang hampir tutup tadi.
Untuk memenuhi kebutuhan standarnya, Eko pun membeli bahan dari supplier di toko Masuya, namun harga tepung yang dimauinya telah naik beberapa kali lipat dari harga biasanya. Akibatnya, Ajihara pun menangguk rugi.
Gara-gara menu tak lengkap, pengunjung Ajihara yang biasanya minimal 30 pengunjung saban hari jadi berkurang dua pertiganya. "kalau begini terus, restoran kami terancam tutup, padahal ada 25 karyawan disini," pungkas Eko.
Mungkin kita harus menyitir sedikit celetukan Bondan Winarno, seorang pemerhati kuliner Indonesia, di sebuah media nasional beberapa waktu lalu. "Saya tetap ingin makan enak di Indonesia, bukan di Singapura....”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News