kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Revenue naik tipis, Garuda masih merugi


Kamis, 27 Juli 2017 / 20:53 WIB
Revenue naik tipis, Garuda masih merugi


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Dessy Rosalina

TANGERANG. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan revenue di semester 1 tahun ini sebesar US$ 1,89 miliar. Sebesar 86,7% pendapatan berasal dari penerbangan berjadwal yakni US$ 1,64 juta.

Walaupun pendapatan tersebut naik 7,4% dari semester 1 2016, perseroan masih belum mampu mencatatkan keuntungan di semester 1 tahun ini. Hingga kini, perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 283 juta.

Pahala N. Mansury selaku Direktur Utama perseroan mengaku jumlah kerugian yang besar ini lantaran perseroan harus membayar tax amnesty di tahun ini sekitar US$ 137 juta dan adanya pembayaran denda dengan pengadilan di Australia sebesar AU$ 10 juta.

"Sebenarnya ini kasus saat tahun 2012 karena adanya persaingan usaha bisnis kargo," terang Pahala saat konferensi pers dengan media di Jakarta, Kamis (27/7).

Hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan mampu melakukan efisiensi sebesar US$ 100 juta melalui 5 program "Quick Win" oleh perseroan.

Salah satunya adalah melakukan renegoisasi dengan para manufaktur dan lessor sebagai suplier perakitan pesawat.

"Salah satunya dengan para lessor tentang jangka waktu leasing. Semoga mereka mau menurunkan leasing rata-rata sekitar 22% setelah extension 2 tahun," tambah Pahala.

Pahala menambahkan saat ini baru berhasil melakukan renegoisasi 1 lessor dari total 27 lessor yang ada.

Namun begitu, Pahala optimistis bahwa perseroan mampu terus tumbuh dibanding tahun kemarin.

Hingga akhir tahun ini Pahala menargetkan membukukan operating revenue sebesar US$ 3,2 miliar yang berasa dari Garuda saja.

"Ditambahkan dengan Citilink jadi sekitar US$ 3,5 miliar," tambah Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×