Reporter: Mia Winarti Syaidah | Editor: Rizki Caturini
BALI. Pemerintah menganggarkan dana Rp 505 miliar untuk revitalisasi 120 pasar tradisional di Indonesia dan Rp 88 miliar di antaranya digunakan untuk 10 program pasar percontohan.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam kunjungan kerjanya ke Pasar Agung Denpasar, Bali Jumat (8/4) menyatakan, revitalisasi perlu dilakukan lantaran pasar di Indonesia yang sudah tua sehingga kurang bisa bersaing dengan pasar modern.
Data terbaru Kementerian Perdagangan mencatatkan, dari 10.000 jumlah pasar tradisional seluruh Indonesia dan dari 210 kabupaten yang di survei terdapat 4.000 pasar dengan usia pasar 95% sudah berumur lebih dari 25 tahun. 1% telah berumur 10-20 tahun dan 3% saja di bawah 10 tahun.
Selain itu hanya sedikit pasar yang aktif secara kreatif, multi fungsi memiliki identitas budaya lokal sehingga kurang bisa bersaing dengan pasar modern. Mari menambahkan dari 120 pasar yang akan direvitalisasi tahun ini, 10 di antaranya akan menjadi pasar percontohan.
"Anggaran pasar percontohan lebih besar karena revitalisasi total, selain fisik ada pendampingan selama tiga tahun sebagai proyek berkelanjutan,"ujarnya.
Kesepuluh pasar tradisional yang akan diprioritaskan adalah pasar yang mencakup pasar strategis secara lokasi, suplai barangnya lancar dan ada upaya pemberdayakan masyarakat daerah setempat, serta komitmen pemerintah daerah dan warga sekitar. "Sehingga nantinya jika revitalisasi ini selesai yang diutamakan untuk menempati kios adalah warga sekitar dulu,"ujarnya.
Pasar Agung Peninjoan Denpasar Bali sebagai salah satu pasar percontohan ke enam yang dikunjungi Kementerian Perdagangan. untur revitalisasi, pemerintah menganggarkan dana APBN sebesar Rp 7,5 miliar. "Dana ini sepenuhnya dari pemerintah pusat, tapi untuk realisasinya di lapangan diserahkan pada pemerintah daerah setempat,"ujar Mari.
Pemerintah daerah Denpasar bakal melakukan relokasi pasar pada bulan depan. Sedangkan proses konstruksinya akan dimulai bulan Juli. Bulan Desember tahun ini pembangunan pasar agung ditargetkan akan selesai. "Desember nanti rencananya kita akan kesini lagi untuk melihat hasilnya dan sekaligus melihat proses perkembangan pendampingan masyarakatnya," ujar Mari.
Selain pasar Agung sembilan pasar percontohan yang ditargetkan terealisasi tahun ini adalah pasar Pangururan di Kabupaten Samosit Sumatra Utara, pasar Lambocca di Kabupaten Bantaeng dan pasar Pattallassang di Kabupaten Takalar propinsi Sulawesi Selatan, pasar Grabag di Kaupaten Purworejo dan pasar cokro Kembang di Klaten propinsi Jawa Tengah.
Dalam program revitalisasi tersebut selain pembangunan fisik, akan diadakan pula managemen pengelolaan pasar tradisional, penyusunan model pembangunan dan peningkatan pengetahuan kemampuan pedagang serta menyediakan fasilitas pelaksanaan untuk meningkatkan tata tertib dan perlindungan konsumen.
Sementara itu Perwakilan Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menyatakan program revitalisasi pasar tradisonal tersebut sejalan dengan rencana daerah setempat. "Sejak 2010 lalu kami telah melakukan revitalisasi pasar tradisional, namun karena keterbatasan anggaran daerah sampai saat ini baru tiga pasar yang baru di rampungkan," ujarnya.
IGN Jaya Negara menambahkan sebagai dukungan terhadap upaya revitaliasi tersebut pemerintah menganggarkan dana yang dialokasikan untuk relokasi tempat dan kios para pedagangng pasar Agung untuk sementara waktu. Namun, nilai anggarannya masih menunggu proses pendataan pedagang pasar agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News