kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

RFCC Cilacap mampu produksi LPG 1.066 ton/hari


Minggu, 11 Oktober 2015 / 20:04 WIB
RFCC Cilacap mampu produksi LPG 1.066 ton/hari


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengklaim bisa mengurangi impor LPG setelah adanya produksi LPG dari unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang terletak di Refinery Unit (RU) IV Cilacap yang telah mulai beroperasi secara komersial pada bulan Oktober 2015. General Manager RU IV Cilacap Nyoman Sukadana mengatakan dengan beroperasinya unit RFCC yang menghasilkan produksi LPG 1.066 ton/hari, Pertamina dapat menekan impor LPG untuk kebutuhan Jawa Tengah dan Yogyakarta sebesar 50%.

Dengan berkurangnya impor LPG tersebut maka Pertamina bisa menghemat devisa negara secara signifikan. Maklum, sebelum beroperasinya unit RFCC tersebut, pemenuhan kebutuhan LPG masyarakat berasal dari RU IV Cilacap dan impor di mana RU IV Cilacap per harinya hanya dapat memproduksi sekitar 200 ton/hari.

Dengan adanya produksi LPG tersebut, Pertamina pun siap menyalurkan perdana LPG dari RFCC RU IV Cilacap ke Gas Domestik (Gasdom) Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah. Penyaluran LPG tersebut disalurkan melalui pipa dan disimpan dalam tanki LPG di Gasdom Region IV yang terletak di Kawasan Industri Cilacap (KIC). Dari produksi LPG tersebut akan disalurkan ke masyarakat yang berada di Pulau Jawa, utamanya provinsi Jawa Tengah sehingga dapat menjamin pasokan LPG di daerah tersebut.

"Komitmen Pertamina untuk memenuhi supply energi masyarakat ditunjukkan dengan peningkatan produksi LPG melalui unit RFCC RU IV Cilacap ini. Jumlah produksi LPG yang dihasilkan oleh unit ini adalah sebesar 1.066 ton/hari, dan pada hari ini kami akan bersama-sama menyalurkan LPG perdana sebanyak 2.000 ton." ujar Nyoman dalam siaran pers Minggu (11/10).

Sekadar catatan, tujuan pembangunan RFCC Project Cilacap adalah untuk meningkatkan produksi HOMC dengan target 37.000 barrel per hari, LPG sebesar 1.066 ton per hari, dan Propylene sebanyak 430 ton per hari. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi impor dan menghemat devisa negara hingga 5-6% per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×