kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ritel lesu, Pertamina yakin Bright Mart bertahan


Minggu, 13 Agustus 2017 / 18:57 WIB
Ritel lesu, Pertamina yakin Bright Mart bertahan


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Lesunya daya beli yang melanda pebisnis ritel tidak membuat PT Pertamina Retail takut ekspansi. Alih-alih menahan ekspansinya, Pertamina bahkan malah akan membangun 250 gerai Bright Mart baru hingga akhir tahun nanti. Hal ini karena segmen yang dituju sangat potensial untuk bisa mendapatkan pertumbuhan.

Ivan Asmara, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Retail mengatakan, dengan menggabungkan konsepnya dengan SPBU bisa memberikan pelanggan kenyamanan. Konsep one stop shoping digadang Pertamina bisa mendulang peningkatan penjualan.

Apalagi Pertamina makin ekspansif mengembangkan gerai Bright Mart di berbagai wilayah. "Saat ini kami lebih cenderung kepada jumlah outlet baik SPBU maupun Bright, karena kalau kita lihat sekarang ini industri ritel masih kurang baik," kata Ivan kepada KONTAN, Jumat (11/8).

Menurut dia, dengan menghadirkan gerai di tengah-tengah masyarakat, serta terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat mengisi bahan bakar, besar kemungkinan capaian Bright Mart masih bagus. Sejauh ini, kontribusi yang diberikan kepada perusahaan mencapai 25% dari total pendapatan. "Kami memang lebih melihat dari sisi jumlah, pengembangan gerai itu kalau di kami lebih realistis. Kalau melihat situasi saat ini yang penting bagi kami realisasi investasi dulu," lanjutnya.

Saat ini, fungsi SPBU sudah bergeser dari semula hanya pengisian bahan bakar saja menjadi pusat kegiatan masyarakat. Integrasi SPBU dengan general ritel, bengkel, dan restoran menjadi salah satu alternatif bagi Pertamina Retail mendulang keuntungan.

Investasi untuk membangun gerai Bright Mart dan tenant mix lainnya cukup lumayan. Untuk per gerainya saja perusahaan menggelontorkan dana investasi Rp 150 juta - Rp 300 juta, itu pun masih bergantung bila sewa dilakukan di SPBU DODO atau di SPBU milik sendiri. Yang jelas, menurutnya investasi tidak hanya soal urusan pembangunan gerai saja, tetapi juga mempercantik tampilan SPBU miliknya.

"Tentunya kami investasi di pemeliharaannya juga, contohnya lampu harus terang, SPBU rapi dan bersih, pekerja juga harus bersih dan customer oriented. Itu harus baik, karena Pertamina sebagai cermin budaya (Indonesia) sehingga kami bisa kompetitif," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×