kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Rosan Beberkan Potensi Energi Baru Terbarukan Indonesia Tembus 3.677 Gigawatt


Selasa, 17 September 2024 / 19:55 WIB
Rosan Beberkan Potensi Energi Baru Terbarukan Indonesia Tembus 3.677 Gigawatt
Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani membeberkan, Indonesia punya potensi energi baru terbarukan yang bisa mencapai 3.677 gigawatt.

Rosan menyebutkan, energi tersebut berasal dari tenaga surya, angin, air, arus laut, biomass, panas bumi dan masih banyak lagi.

“Kita lihat energi yang berpotensi di Indonesia ini baru terbarukan itu kurang lebih nilainya 3677 gigawatt,” ujarnya dalam sebuah forum di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (17/9).

Rosan menuturkan, Indonesia menduduki posisi nomor lima sebagai negara terbesar penghasil karbon, di mana nilainya mencapai 631 juta ton Co2. Hal ini merupakan bekal besar demi menggapai cita-cita Tanah Air yakni zero carbon emission.

Baca Juga: Perkuat Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau, Bappenas Gandeng Inggris

“Kita punya komitmen seperti negara lain untuk mencapai zero carbon emission pada tahun 2060, dengan support atau bantuan dari pihak lain dan negara lain,” tuturnya.

Rosan mengungkapkan, dari besarnya potensi energi baru terbarukan tersebut, Indonesia baru mempergunakannya 14%, sementara di tahun 2025 pemerintah menargetkan potensi itu bisa digunakan sebesar 23%.

Dia tak menampik, bila Indonesia memang ketinggalan dari target yang ditentukan tersebut. Menurutnya, besarnya potensi tersebut bakal menjadi angka saja bila tak diiringi dengan kebijakan untuk mendukung pemanfaatannya.

“Itu akan tetap menjadi potensi apabila kita tidak melakukan suatu kebijakan dalam halnya pemerintah, suatu policy atau regulasi yang sifatnya mendukung dan juga mendorong dan memberikan insentif,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×