kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Penjualan Sepeda Motor Tahun 2025 Diprediksi Stagnan, Ini Penyebabnya


Senin, 14 Juli 2025 / 18:54 WIB
Penjualan Sepeda Motor Tahun 2025 Diprediksi Stagnan, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan tren penjualan sepeda motor di dalam negeri masih akan stagnan hingga akhir 2025. ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/005/2025..


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan tren penjualan sepeda motor di dalam negeri masih akan stagnan hingga akhir 2025. 

Kondisi ini tidak lepas dari berbagai faktor, mulai dari daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih hingga ketidakpastian ekonomi global.

Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, mengungkapkan bahwa hingga semester I-2025, penjualan sepeda motor domestik tercatat masih minus tipis dibanding periode yang sama tahun lalu. 

"Kalau saya melihat, tahun ini dibandingin tahun lalu untuk roda dua minus 2,1 persen. Tapi dengan kondisi sekarang, itu masih oke," ujar Sigit kepada Kontan, Senin (14/7).

Berdasarkan data AISI, total penjualan motor domestik selama Januari–Juni 2025 mencapai 3,1 juta unit. Angka itu memang turun tipis dari periode yang sama tahun lalu, seiring belum pulihnya daya beli masyarakat.

Baca Juga: Penjualan Motor Nasional Terus Turun, Ini Kata AISI dan Aismoli

"Kalau dari produsen-produsen sendiri memang ada beberapa yang mengurangi produksi, karena biasanya mereka melihat kondisi stok di market. Kalau stoknya banyak ya pasti mereka ngurangin produksi," jelas Sigit.

Menurut Sigit, sampai akhir tahun ini AISI memproyeksikan total penjualan motor domestik berada di kisaran 6,3 juta hingga 6,4 juta unit, tidak jauh berbeda dibandingkan capaian tahun lalu yang berada di angka sekitar 6,3 juta unit. 

"Kalau menurut dugaan kami, mungkin angkanya akan flat ya, sama tahun lalu," kata dia.

AISI juga mencermati bahwa minat konsumen di Indonesia masih didominasi oleh sepeda motor konvensional berbahan bakar bensin, bukan motor listrik atau electric vehicle (EV). Faktor infrastruktur dan harga jual kembali menjadi pertimbangan utama konsumen.

"Masyarakat kita masih melihat bahwa EV infrastrukturnya belum begitu luas. Terus yang kedua, mereka masih berpikir harga jual kembalinya seperti apa," jelas Sigit.

Baca Juga: Penjualan Motor BBM dan Listrik Menukik, Begini Catatan AISI dan Aismoli

Meski begitu, Sigit menilai kehadiran merek-merek baru dari luar negeri tetap disambut positif oleh AISI. Menurutnya, hal itu memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen sekaligus mendorong iklim persaingan yang sehat.

"Bagus aja, bisa memberikan banyak alternatif buat konsumen kan, sekaligus menambah investasi di negara kita," tambahnya.

Untuk menjaga stabilitas industri sepeda motor, AISI berharap pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Harapannya pasti dongkrak pertumbuhan ekonomi ya. Kalau pertumbuhan ekonominya membaik, penciptaan lapangan kerja juga lebih banyak. Itu pasti akan menyebabkan animo kebutuhan sektor otomotif meningkat," tutup Sigit.

Selanjutnya: IHSG Naik 6 Hari Beruntun, Net Sell Asing Tembus Rp 1,13 Triliun, Senin (14/7)

Menarik Dibaca: 7 Penyebab Kulit Wajah Kasar, Bukan Hanya Kulit Kering!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×