Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menyiapkan sederet proyek strategis dengan berbagai fokus. Total terdapat sembilan proyek yang saat ini sedang digodok, mulai dari penguatan rantai pasok gas hingga pengembangan fasilitas infrastruktur energi.
Memang, salah satu fokus utama perseroan saat ini adalah memperkuat rantai pasok energi nasional melalui akuisisi dan pembangunan infrastruktur pendukung.
Beberapa proyek yang tengah disiapkan antara lain akuisisi perusahaan perdagangan gas yang beroperasi di wilayah Banten, serta akuisisi dua perusahaan pelayaran yang memiliki dua unit Liquified Natural Gas Carrier (LNGC) dan satu unit Very Large Gas Carrier (VLGC).
Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) Menepis Isu Keterkaitan Happy Hapsoro dengan CBRE
Selain itu, RAJA bersama mitra juga tengah melakukan studi kelayakan pembangunan LNG terminal di Banten, yang saat ini berada pada tahap finalisasi lingkup investasi, skema komersial, dan proses perizinan.
Perseroan juga menyiapkan proyek pembangunan LNG plant di Kalimantan. Proyek ini meliputi tahapan pengadaan lahan, finalisasi perjanjian jual beli gas, permohonan alokasi gas, hingga kajian bankable feasibility study.
Di sisi lain, fasilitas compressor di Sengkang, Sulawesi Selatan, ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal IV-2025.
Tak hanya itu, RAJA kini tengah bernegosiasi untuk investasi infrastruktur hilir migas di kawasan Indonesia Timur, serta berencana memulai pembangunan pipa bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Timur pada kuartal I-2026.
Dari sisi energi bersih, RAJA tengah melakukan due diligence untuk akuisisi beberapa pembangkit energi baru terbarukan (EBT), seperti pembangkit listrik tenaga air dan biomassa. Kemudian, perseroan juga tengah menguji akuisisi fasilitas sistem penyediaan air minum di area Jabodetabek.
Dari sembilan proyek tersebut, Presiden Direktur RAJA Djauhar Maulidi bilang beberapa proyek sudah disiapkan sumber pendanaannya.
“Untuk proyek 1 dan 2 (akuisisi perusahaan gas di Banten dan perusahaan pelayaran), kami sudah lakukan dengan pinjaman bank,” ujarnya dalam paparan publik, Senin (27/10/2025).
Khusus untuk proyek pembangunan pipa BBM di Kalimantan Timur, perseroan memperkirakan kebutuhan belanja modal (capex) sebesar US$ 50 juta–US$ 60 juta yang termasuk dalam capex 2026.
Namun secara keseluruhan, anggaran tahun depan masih difinalisasi seiring identifikasi urutan bujet tiap-tiap proyek.
Meski masih mendahulukan skema konvensional, Djauhar mengaku pihaknya tak menutup kemungkinan untuk menjajaki opsi pembiayaan lain seperti obligasi maupun rights issue.
Selanjutnya: Amazon Berencana Investasi Rp 27 Triliun di Belanda
Menarik Dibaca: Jadwal BWF World Tour 2025 Lengkap Total Hadiahnya, Siap-Siap Hylo Open
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













