kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rukun Raharja (RAJA) siap masuk bisnis pembangkit energi di 2020


Senin, 23 Desember 2019 / 18:21 WIB
Rukun Raharja (RAJA) siap masuk bisnis pembangkit energi di 2020
ILUSTRASI. Fasilitas migas PT Rukun Raharja Tbk


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mulai berfokus pada lini pembangkit energi di tahun 2020 mendatang. Sebelumnya, RAJA menyasar proyek pembangunan dua PLTS di Bali dengan kapasitas masing-masing 25 Mega Watt (MW).

Direktur RAJA, Oka Lesmana memastikan RAJA tidak akan terlibat dalam proyek tersebut pasca kepastian pemenang tender diumumkan. Kendati demikian, pihaknya tetap akan berfokus pada sektor pembangkit.

Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) bukukan kenaikan pendapatan di kuartal III 2019

"Di 2020 kami akan fokus ke beberapa proyek EBT seperti waste to energy dan penyediaan pembangkit untuk Base Transceiver Station (BTS) di Indonesia Timur," terang Oka kepada Kontan.co.id, Senin (23/12).

Oka menjelaskan, RAJA akan melakukan kerjasama di bidang menara telekomunikasi dengan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) sebagai penyedia dan penyimpanan energi menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Selain itu, RAJA berencana mengembangkan bisnis baru dibidang penyimpanan energi (baterai) dan pengelolaan sampah menjadi energi di beberapa wilayah di Indonesia melalui aliansi strategis bersama perusahaan terkemuka dari Jepang, Korea dan China.

Sayangnya, Oka belum bisa merinci seputar rencana tersebut. Yang terang, khusus untuk fasilitas menara telekomunikasi RAJA bakal mengucurkan belanja modal sebesar US$ 6,48 juta.

Dalam laporan keuangan perusahaan, hingga kuartal III 2019 perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 89,72 juta atau meningkat 3,11% year on year (yoy). Pada periode yang sama ditahun lalu RAJA membukukan pendapatan sebesar US$ 87,01 juta.

Baca Juga: Kemenhub periksa kapal MV Aqua Blu yang kandas di Raja Ampat, Papua

Sementara itu, laba bersih perusahaan tercatat mengalami penurunan sebesar 37,93% yoy. Pada kuartal III 2019, laba perusahaan tercatat sebesar US$ 4,27 juta. Sementara itu, pada periode yang sama ditahun sebelumnya perusahaan membukukan laba sebesar US$ 6,88 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×