Reporter: David Oliver Purba | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat produsen elektronik mengerek harga produknya. Salah satunya adalah PT Hartono Istana Teknologi, produsen eletronik merek Polytron.
Pabrikan elektronik ini terpaksa menaikkan harga jual lantaran harga bahan baku impor semakin mahal. "Kami menaikan harga 3% sampai 5%," ungkap Public Relations dan Marketing Event Manager Polytron, Santo Kadarusman kepada KONTAN, Rabu (26/8).
Polytron masih mengimpor sebagian besar bahan baku dari China dan Korea. Kenaikan harga ini merupakan kali kedua. Kenaikan pertama dilakukan Februari lalu menyusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kalau tidak dinaikkan harganya kami tidak bisa dapat profit," ujar Santo.
Kendati harga mengalami kenaikan, Santo mengklaim, penjualan semester I 2015 tetap tumbuh dibandingkan penjualan semester I 2014. Namun, perolehan laba usaha relatif turun. Selain menaikan harga jual produk, Polytron juga memangkas target petumbuhan yang semula 30% menjadi 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
