kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Terus Melemah, Ini Kata Kadin


Rabu, 12 Oktober 2022 / 19:29 WIB
Rupiah Terus Melemah, Ini Kata Kadin
ILUSTRASI. dampak rupiah melemah


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kian melemah. Bahkan kini rupiah berada di level terburuk sejak April 2020. Kondisi ini membuat para pelaku usaha mesti lebih berhati-hati dalam melakukan sejumlah rencana ekspansi hingga akhir tahun nanti.  

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta Kamdani mengatakan, dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah ini khususnya akan dirasakan oleh perusahaan yang memiliki aktivitas ekspor, baik dengan porsi kecil maupun besar serta perusahaan yang biasa bertransaksi dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS).  

Sedangkan bagi perusahaan yang mayoritas pasarnya masih di dalam negeri, kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan, lantaran kepercayaan pasar domestik pun masih cukup stabil dan cenderung meningkat hingga akhir tahun nanti.

"Tetapi untuk ekspor, pelaku usaha berhati-hati untuk melakukan ekspansi ekspor ke negara-negara yang memiliki kondisi pasar domestik yang melemah atau mengalami gejala resesi," ungkap Shinta kepada Kontan.co.id, Rabu (12/10).

Baca Juga: Rupiah Makin Melemah, Ini Dampaknya ke Industri Manufaktur

Dia melanjutkan, apabila akan melakukan ekspansi perluasan pasar, ada baiknya mereka melakukan ekspansi ekspor dengan partner dagang/buyers yang sudah lama dikenal dibandingkan buyers baru. Ini dilakukan guna meminimalisir risiko gagal bayar.

Adapun, untuk mengantisipasi dampak pelemahan nilai tukar rupiah tersebut, para pelaku industri dinilai perlu menjaga stabilitas dan kelancaran cashflow mereka, khususnya kecukupan valas yang perlu di sirkulasi kan agar tidak mengganggu kinerja perusahaan secara berlebihan.

"Beberapa perusahaan juga berupaya melakukan transaksi perdagangan dengan local currency untuk mengurangi beban penggunaan dolar AS. Ini tentu saja tidak akan menghilangkan beban pelemahan rupiah, tetapi setidaknya bisa menahan kenaikan beban usaha perusahaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×