Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah Rusia telah mencabut larangan impor hasil perikanan dari Indonesia. Melalui surat Pemerintah Rusia yang diterima oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tanggal 17 September 2014, ekspor perikanan Indonesia ke Rusia secara bertahap akan kembali pulih kembali.
Saut P Hutagalung Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP mengatakan, tahap awal ini ekspor boleh dilakukan oleh 15 perusahaan yang memenuhi persyaratan Custom Union Rusia dan dua negara tetangganya. "Dengan kebijakan ini ekspor perikanan terbuka luas ke Rusia," kata Saut, Kamis (18/9).
Saut berharap dengan dibukanya kran impor produk perikanan ke Rusia ini, dunia usaha dapat memanfaatkannya kesempatan baik. Apalagi dengan larangan impor produk perikanan ke Rusia dari AS, UE, Kanada, Norwegia dan Australia sejak awal Aqustus 2014 semakin membuka peluang bisnis yang luar biasa bagi industri perikanan dengan tujuan ekspor.
Pemulihan ekspor ini merupakan hasil perjuangan yang cukup panjang, setelah berbagai upaya dilakukan sejak larangan ekspor pada awal Juli 2013. "Kita syukuri perkembangan baik ini. Kami juga sangat apresiasi bahwa lima perusahaan kita mengikuti Moscow Seafood Expo tanggal 15-18 September 2014 di Moskow," tambah Saut.
Dengan dibukanya kembali impor produk perikanan tersebut, diharapkan pada triwulan terakhir 2014 ini dapat menghasilkan sekitar US$ 30 juta-US$ 40 juta. Kegiatan ekspor sendiri efektif dilakukan hanya dua bulan yakni September hingga awal Nopember. Produk terutama tuna, udang, oil fish dan telur ikan.
Dirjen Kerja sama Perdagangan Internasional Kemendag Bachrul Chairi menyatakan, Rusia merupakan salah satu negara mitra dagang potensial bagi Indonesia. Pada 2013, Rusia menduduki urutan ke-29 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia. Pertumbuhan kinerja perdagangan bilateral antara kedua negara selama 5 tahun terakhir (2009-2013) rata-rata sebesar 45,1% per tahun.
Selama Januari-Mei, total perdagangan antara kedua negara mencapai sekitar US$ 1,1 miliar, atau turun 40,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,8 miliar. Neraca perdagangan Indonesia-Rusia pada Januari-Mei 2014 menunjukkan surplus bagi Rusia sebesar US$ 303,4 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News