Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo) menilai, penarikan diri Rusia dari perjanjian Ekspor Gandum tidak akan berpengaruh signifikan terhadap harga produk turunan gandum dalam negeri.
Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies mengatakan bahwa penyebab kenaikan harga gandum dalam negeri di pengaruhi oleh banyak faktor diantaranya naiknya harga internasional, nilai tukar dolar dan stok.
"Kalau harga internasional naik pun mungkin tidak berdampak signifikan karena stoknya aman," jelas Ratna pada Kontan.co.id, Minggu (23/7).
Baca Juga: Rusia Tarik Diri dari Perjanjian Ekspor Gandum, Stok Gandum Indonesia Aman?
Sementara dia berujar saat ini stok gandum dalam negeri masih mencukupi. Sebab, sumber dari impor Indonesia tidak bergantung para Rusia dan Ukraina.
Ia mengatakan saat ini sumber gandum dalam negeri lebih banyak di penuhi dari negara Australia, Kanada, Amerika dan Brazil.
Banyaknya sumber impor ini yang menurutnya Indonesia tidak akan berdampak akan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
"Pasokan kita tidak tergantung pada Rusia dan Ukraina, lagipula kemarin untuk mencari kapal tidak ada yang berani kesana karena asuranis juga terkendala sulit," tambah Ratna.
"Waktu kemarin di blok di laut hitam juga harga gandum dalam negeri tidak berdampak signifikan kerena memang keran impor tidak hanya dari sana," tambah Ratna.
Baca Juga: Rusia Akhiri Kesepakatan Black Sea Grain, Ini Dampaknya Bagi Emiten Pengguna Gandum
Diketahui, Rusia baru-baru ini menarik diri dari kesepakatan ekspor gandum. Bahkan Rusia terus melancarkan serangan militernya ke wilayah Odesa, Ukraina sejak Senin (17/7) setelah berakhirnya kesepakatan ekspor gandum tersebut.
Dampaknya, Ukraina selaku salah satu produsen gandum terbesar di dunia tidak lagi melakukan ekspor biji-bijian termasuk gandum melalui Laut Hitam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News