Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) telah mengantongi kontrak senilai US$ 72 juta per akhir Juli 2020. Sekitar US$ 13 juta yang dapat diamortisasi dalam enam bulan ke depan.
"Untuk proyek baru kita ikuti tapi dengan kondisi Covid ada beberapa proyek yang ditunda, tapi untuk proyek jangka pendek dalam 2 bulan terakhir sudah yang kita ambil, memang tidak signifikan tapi nilainya cukup lumayan enam sampai tuju kapal kita bisa bekerja. Mungkin perkiraan sisanya total sekitar USS$ 17 juta di semester kedua," ujar Investor Relations Wintermar Offshore Marine Pek Swan Layanto saat papara publik perseroan secara virtual, Selasa (25/8).
Pek Swan menyampaikan, pada masa pandemi ini perseroan tetap dapat memenangkan kontrak-kontrak jangka pendek dan terus berpartisipasi dalam tender untuk mendapatkan kontrak jangka panjang. “Walaupun terdapat penurunan tajam pada harga minyak dan pembatalan beberapa kontrak, perusahaan telah dapat memenangkan kontrak-kontrak jangka pendek,” kata Pek Swan.
Harga minyak sempat anjlok pada April 2020 karena kebijakan lockdown dari sejumlah negara untuk menahan penyebaran virus corona. Harga bahkan sempat terperosok ke level di bawah US$ 0 per barel karena pandemi yang terjadi memperburuk sentimen gagalnya kesepakatan OPEC+.
Baca Juga: Wintermar Offshore Marine (WINS) anggarkan capex US$ 3,5 juta tahun ini
Setelah terjadinya penurunan tajam, harga minyak perlahan naik dan stabil pada kisaran US$ 40 per barel saat ini seiring dengan sejumlah negara kembali membuka perekonomian dan aktivitas ekonomi berangsur pulih. “Apabila harga minyak meningkat kembali, maka terdapat proyek minyak dan gas bumi hingga US$35 miliar di Asia yang tampaknya akan dimulai di tahun-tahun mendatang,” jelas Pek Swan.
Selama penurunan, tindakan-tindakan yang diambil oleh manajemen di beberapa bulan ke belakang adalah untuk menekan biaya dan menjaga kas untuk menanggulangi dampak dari COVID-19.
Walaupun terdapat penurunan tajam pada harga minyak dan pembatalan beberapa kontrak, Perusahaan telah dapat memenangkan kontrak-kontrak jangka pendek dan tetap berpartisipasi dalam tender untuk kontrak-kontrak yang jangka waktunya lebih panjang. Dengan hal ini Perusahaan telah menjaga arus kas yang positif.
Dalam rangka mempertahankan kinerja pada masa pandemi, emiten bersandi saham WINS tersebut juga melakukan ekspansi ke Brunei Darussalam, Myanmar, Malaysia, Thailand, dan Afrika.
"Jadi WINS ada satu armada tetapi dengan berbagai jenis kapal, tergantung di negara itu perlu jenis kapal apa, jadi setiap negara ada permintaan yang berbeda. Segmen pasar beda-beda tapi selama ini semua di dalam bidang minyak dan gas. Jadi kenapa kita bisa menjangkau internasional karena untuk bersaing di luar negeri cukup susah karena kita internasional kompetitor," jelasnya.
Baca Juga: Menjual Kapal, Wintermar Offshore Marine (WINS) Dongkrak Kinerja
Di Asia Tenggara, armada Wintermar membantu melayani industri hulu minyak dan gas bumi. Di Asia Tenggara, Wintermar saat ini berada di peringkat ke-7 dilihat dari jumlah kapal dan telah membangun reputasi yang kuat sebagai perusahaan yang berkualitas tinggi yang beroperasi internasional.
Per Juni 2020, WINS memiliki 46 kapal atau berkurang dari jumlah armada sebelumnya sebanyak 59 kapal. Sebagai strategi efisiensi, perseroan menjual kapal-kapal tua. Pada tahun ini, WINS menjual 2 kapal mid tier setelah pada tahun lalu menjual 5 kapal dan lay up sebanyak 6 kapal tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News