kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.609.000   -2.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.175   0,00   0,00%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Sampai Juni, jualan kosmetik Mandom tumbuh mini


Senin, 10 Agustus 2015 / 10:29 WIB
Sampai Juni, jualan kosmetik Mandom tumbuh mini


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Produsen kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk mencatat, penjualannya di semester I-2015 hanya tumbuh mini dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Sudah begitu, emiten berkode saham TCID ini juga menghadapi tantangan bisnis cukup berat hingga akhir tahun.

Sekretaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk Alia Dewi mengatakan, perlambatan ekonomi Indonesia mempengaruhi kinerja bisnis kosmetik mereka. Sebab, saat daya beli lesu, maka penjualan kosmetik juga ikut loyo. “Mau tak mau, kami terkena dampak dari situasi ekonomi saat ini,” kata Alia kepada KONTAN, Minggu (9/8).

Mengacu laporan keuangan semester I-2015, penjualan Mandom Indonesia tercatat Rp 1,24 triliun, naik 5% ketimbang penjualan pada periode yang sama tahun lalu, senilai Rp 1,18 triliun. Kenaikan penjualan ini lebih rendah ketimbang kenaikan penjualan yang dibukukan Mandom Indonesia di semester I- 2014 ketimbang periode yang sama tahun 2013 yang mencapai 19%. “Tahun ini agak berat,” kata Alia.

Karena kondisi makro ekonomi yang tak begitu menggembirakan, TCID sulit mengejar pertumbuhan penjualan dua digit di tahun ini, tak seperti tahun lalu yang tumbuh 13,8%.

Meski begitu, Alia optimistis penjualan Mandom tahun ini tetap positif. “Kami berharap pada konsumen loyal. Jika mereka cocok dengan produk kami, tentu mereka tak mudah berpindah ke produk lain,” kata Alia.

Walaupun penjualan cuma naik tipis di paruh pertama 2015, laba Mandom melesat tinggi. Mengacu laporan keuangan, laba Mandom Indonesia di semester I-2015 tercatat Rp 496,41 miliar, tumbuh 423,80% ketimbang laba pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 94,8 miliar.

Lonjakan laba tersebut terjadi karena Mandom Indonesia menjual aset tanah dan bangunan kantor mereka yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Penjualan aset dilakukan karena Mandom Indonesia telah memusatkan produksi di Cibitung, Bekasi.

“Ini efisiensi dalam proses produksi kami," kata Alia. Sebelumnya, Mandom punya dua pabrik di Cibitung dan Sunter. Pabrik di Cibitung memproduksi kemasan, sementara pabrik di Sunter untuk proses produksi isi produk kosmetik Mandom.

Proses pemindahan pabrik ke Cibitung tersebut berjalan lancar. Sayangnya, pada 10 Juli 2015 terjadi kebakaran di pabrik baru Mandom Indonesia ini. Hingga kemarin, manajemen Mandom Indonesia belum mau mengumumkan kerugian akibat peristiwa tersebut.

Alia berdalih, kerugian akibat peristiwa kebakaran masih dalam proses investigasi. “Saya belum bisa kemukakan berapa nilai kerugian kami, sebab proses investigasi penyebab kebakaran masih berlangsung,” ujar Alia. Yang jelas, menurut Alia, pabrik yang terbakar tersebut sudah diasuransikan.

Beberapa produk kosmetik milik Mandom yang beredar di Indonesia, antara lain Gatsby, Pixy, dan Pucelle. Selain itu, Mandom memproduksi berbagai produk lain dengan merek Tancho, Mandom, Spalding, Lovillea, Miratone, dan beberapa merek khusus ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×