kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Samudera Indonesia akan tambah kapal angkut batubara jika dapat kontrak baru


Rabu, 14 Februari 2018 / 22:20 WIB
Samudera Indonesia akan tambah kapal angkut batubara jika dapat kontrak baru
ILUSTRASI. KAPAL SABUK NUSANTARA 98 - PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk belum memiliki rencana untuk menambah kapal khusus untuk pengangkutan ekspor batubara seiring rencana pemerintah yang akan mengimplementasikan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 82 Tahun 2017 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk Ekspor dan Impor Barang Tertentu.

Bani Maulana, Direktur Utama Samudera Indonesia mengatakan, pihaknya masih menanti kejelasan apakah dengan diterapkannya peraturan tersebut kontrak-kontrak yang sudah berjalan akan berpindah. Yang jelas, kata Bani, pihaknya sudah melakukan antisipasi jika peraturan tersebut jadi diimplementasikan.

Bani bilang, aturan tersebut sudah cukup baik, namun masih membuka peluang bagi perusahaan pelayaran asing untuk mengincar kontrak di Indonesia. Pasalnya, kata Bani, aturan itu hanya menyarankan untuk menggunakan perusahaan pelayaran nasional dan perusahaan asuransi nasional, tetapi tidak dibilang harus menggunakan bendera Indonesia.

"Artinya, perusahaan pelayaran nasional itu bisa juga merupakan perusahaan asing yang memenuhi persyaratan membangun usaha di Indonesia, sesuai peraturan BKPN," ujar Bani saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/2).

Dengan begitu, kata dia, kapal-kapal asing yang lebih murah masih bisa disewa. Terkait kapal angkut batubara, Bani bilang, belum ada rencana untuk menambah kapal baru yang secara khusus difungsikan untuk ekspor batubara.

"Kalau kita dapat kontrak, kita akan beli kapal," ungkapnya. Dia mengaku bakal tetap mengincar tender-tender baru yang diadakan oleh pemerintah, termasuk tender untuk menjadi operatir Patimban.

Pihaknya pun mengalokasikan dana sekitar US$ 30 juta sampai US$ 50 juta untuk mengikuti lelang yang sampai sekarang belum juga diumumkan oleh pemerintah.

Menurut Bani, kontribusi pendapatan perusahaan yang disumbang dari kapal angkut masih terbilang kecil, yakni di bawah 20%. Adapun perusahaan memiliki dua unit kapal angkut batubara yang berasal dari Tanah Air, sementara sisanya berupa charter baik dari dalam maupun luar negeri.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, tahun ini perusahaan berkode saham SMDR di Bursa Efek Indonesia itu mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 190 juta.

Anggaran belanja modal tersebut rencananya akan digunakan oleh perusahaan untuk membeli kapal dengan jumlah maksimal sebanyak 15 unit, bergantung dari masing - masing proyek.

Adapun, perseroan baru saja menerima kapal kontainer baru dari China yang langsung dioperasikan. Dalam beberapa waktu ke depan, kata Bani, pihaknya bakal terus melakukan evaluasi terhadap kualitas kapal itu. Jika memang kualitasnya bagus, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk memesan kapal-kapal baru lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×