Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan perakitan produk teknologi, PT Sat Nusapersada Tbk berniat memperbesar bisnis tahun ini. Sat Nusapersada akan memproduksi sendiri komponen atau aksesori telepon seluler seperti pembungkus atau casing.
Smailly Andy, Investor Relation PT SAT Nusapersada Tbk menyebutkan, keinginan mereka memproduksi casing ponsel bertujuan untuk mengurangi pemakaian komponen impor dan meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) ponsel.
"Saat ini, kami sedang melakukan penjajakan karena kebutuhan spesifikasi casing di setiap merek ponsel itu berbeda," kata Smailly kepada KONTAN, Kamis (7/1).
Bisa dibilang, penyedia jasa perakitan ponsel ini berusaha menangkap peluang dari kenaikan kebutuhan komponen lokal untuk produksi ponsel yang mewajibkan kandungan produksi dalam negeri. Pemerintah mulai memberlakukan kewajiban ini pada 2017 dengan porsi TKDN 30%.
Memproduksi casing untuk produk teknologi bukan hal baru bagi emiten berkode saham PTSN ini. Sebab, PTSN telah memiliki fasilitas produksi casing di pabrik mereka di Batam. Namun, fasilitas produksi casing itu baru memproduksi casing untuk produk audio car.
Smailly menyatakan, untuk memproduksi casing butuh banyak persiapan. Salah satu yang penting adalah komitmen pembelian dari prinsipal perusahaan ponsel yang akan memesan casing tersebut. "Maka itu, kami mesti melakukan penjajakan ke kepada pelanggan (pemilik merek ponsel)," katanya tanpa memperinci berapa kebutuhan investasi pabrik casing ini.
PTSN memiliki pelanggan prinsipal ponsel global. Di antaranya Ivo dan Acer. Selain menggandeng produsen ponsel, PTSN juga merakit produk elektronik untuk merek Sony, Panasonic, JVC Kenwood, EPSON dan TSM.
Selain mempersiapkan fasilitas produksi casing ponsel, PTSN berencana mengalihkan sebagian penggunaan bahan baku impor ke produk lokal. Salah satunya adalah mengalihkan sumber pembelian kemasan impor ke lokal. Untuk rencana ini, PTSN sedang melakukan penjajakan dengan perusahaan lokal.
Tak hanya itu, manajemen PTSN juga gencar mencari calon pelanggan baru. Tahun ini, PTSN tengah melakukan pendekatan dengan salah satu prinsipal ponsel asal Taiwan. Ada harapan, PTSN mendapat kontrak perakitan ponsel asal Taiwan mulai tahun ini.
Di bidang produksi, tahun ini, PTSN tengah merampungkan renovasi pabrik. Secara struktur, renovasi sudah mencapai 80% dan ditargetkan selesai Maret 2016. Renovasi ini berupa perluasan gedung lama dari 2 lantai menjadi 4 lantai dengan investasi Rp 30 miliar. Mengacu laporan kinerja keuangan PTSN, sampai dengan September 2015, penjualan PTSN tercatat US$ 64,7 juta, turun 27,5% ketimbang penjualan periode sebelumnya senilai US$ 89,3 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News