Reporter: David Oliver Purba | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tahun ini tidak terlalu hoki bagi produsen perakitan elektronik PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN). Perlambatan ekonomi yang menurunkan daya beli, berimbas pada penjualan Sat Nusapersada sampai kuartal III-2015.
Merujuk laporan Sat Nusapersada di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan Sat Nusapersada turun 26% menjadi US$ 67,575 juta di kuartal III-2015. Adapun penjualan Sat Nusapersada tahun 2014 lalu tercatat US$ 91,642 juta.
Bidin Yusuf Direktur Sat Nusapersada menjelaskan, penurunan penjualan mereka karena kondisi ekonomi yang melambat dan menyebabkan bisnis pelanggan mereka tergerus. "Pesanan berkurang sehingga produksi kami turun," ujar Bidin kepada KONTAN, Senin (9/11).
Beberapa pelanggan yang menurunkan permintaannya adalah produsen elektronik ternama, Kenwood Electronic Technologies Sdn Bhd. Perusahaan yang berlokasi di Malaysia ini hanya berkontribusi US$ 5,9 juta ke Sat Nusapersada periode kuartal III-2015. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, Kenwood Electronic Technologies berkontribusi US$ 24,7 juta.
Begitu juga dengan Sony Electronics Pte Ltd yang hanya berkontribusi US$ 4,457 juta untuk pendapatan Sat Nusapersada kuartal III-2015, turun ketimbang periode yang sama tahun 2014 lalu senilai US$ 11,661 juta.
Untuk menggenjot kinerja, Sat Nusapersada tak punya strategi khusus tahun ini. Bidin bilang, pihaknya baru membidik kenaikan penjualan tahun 2016 sebesar 10%-15%. Target kenaikan penjualan seiring dengan kewajiban pemilik merek telepon seluler (ponsel) bikin produksi di dalam negeri. Selain itu, mulai 2017 pemerintah mewajibkan Tingkat Kandungan Dalam negri (TKDN) ponsel minimal 30%. "Mudah-mudahan aturan TKDN mulai jelas, sehingga pelanggan (produsen ponsel) bisa menentukan besar produksinya," ujar Bidin. Perlu diketahui, Sat Nusapersada telah menjadi mitra merek ponsel global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News