Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) memastikan pembangunan Signature Tower bisa dimulai akhir tahun ini. Makanya, anak usaha Artha Graha Network milik taipan Tomy Winata ini memutuskan untuk tidak membagi dividen karena mengalokasikan laba untuk menara yang digadang-gadang sebagai menara tertinggi kelima dunia itu.
"Saat ini sedang perencanaan dan desain. Kami akan mulai akhir tahun ini," ujar Direktur Danayasa Arthatama Agung R. Prabowo di sela-sela Public Expose Danayasa Arthatama di Jakarta, Selasa (26/6). Adapun pembangunannya diperkirakan memakan waktu lima tahun.
Investasi untuk konstruksi Signature Tower yang menempati lahan seluas 5,5 hektare (ha) di Sudirman Central Business District (SCBD) tidak kurang dari US$ 2 miliar. Agung bilang, kemungkinan komposisi pendanaan internal dan pinjaman bank adalah 30% banding 70% atau 40% banding 60%. "Saat ini kami masih menjajaki bank lokal maupun bank asing," jelasnya.
Menurut Agung, seluruh unit di Signature Tower akan disewakan untuk meraup recurring income. Sayang, dia masih bungkam ketika ditanya soal capital expenditure (capex) yang dialokasikan perusahaan tahun ini, termasuk soal pertumbuhan yang ditargetkan.
Sekadar mengingatkan, Signature Tower memiliki 111 lantai atau setara dengan 638 meter (m). Tanggal 21 Mei kemarin Artha Graha Network telah meneken kerja sama dengan MGM Hospitality di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).
Rencananya, MGM Hospitality akan mengelola 250 kamar hotel Bellagio yang menempati 20 lantai teratas Signature Tower, serta 350 kamar hotel dan apartemen servis MGM Brand di menara selatan. Kedua hotel super mewah itu akan terhubung oleh podium sembilan lantai untuk ritel dan Convention Center.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News