Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rute penerbangan di area Jawa-Bali dinilai sudah terlalu padat. Terutama yang melintasi rute jalur utara pulau Jawa.
Oleh karena itu, pemerintah akan mengalihkan sebagian rute penerbangan tersebut, ke selatan pulau Jawa. Selama ini area selatan pulau Jawa lebih banyak digunakan oleh pesawat militer milik Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menteri Perhubungan Ignatius Jonan bilang, nantinya penerbangan untuk dari Jakarta tujuan Yogyakarta, Solo dan Bali akan tidak akan semuanya lewat jalur utara. "Kesepakatannya dengan TNI, bahwa apabila tidak digunakan oleh TNI akan diatur secara fleksibel," kata Jonan, Jumat (8/1) di Istana Negara, Jakarta.
Untuk menggambarkan betapa ruwetnya jalur penerbangan utara, dari Jakarta ke arah timur pula Jawa data Kementerian Perhubungan menyebutkan, untuk tujuan Jakarta-Surabaya saja dalam satu hari bisa mencapai 150 penerbangan per jam. Sementara rute Jakarta-Bali mencapai 170 penerbangan perjam, dengan jumlah itu maka rute utara pulau Jawa merupakan rute terpadat nomor 11 di Dunia.
Adapun, tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan keselamatan lalu-lintas penerbangan pada rute-rute padat. Kedua, meningkatkan kelancaran arus dan kapasitas penerbangan, dan ketiga mengoptimalkan operasional penerbangan.
Dampak dari kebijakan ini adalah, beberapa pangkalan udara yang selama ini digunakan latihan TNI AU harus direlokasi. Rencananya, pangkalan-pangkalan tersebut akan direlokasi ke beberapa daerah seperti Kalimantan, Papua. Namun akan disesuaikan dengan usulan dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News