Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Menurunnya penjualan sektor makanan menggerus pendapatan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) sebesar 5% secara tahunan dari Rp 10,47 triliun menjadi Rp 9,96 triliun dalam sembilan bulan 2017.
HERO menyiasati kinerja keuangan dengan mengembangkan sektor non makanan melalui Guardian dan IKEA. Terbukti, penjualan dari Guardian dan IKEA mampu tumbuh 13% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,62 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,43 triliun.
Hadrianus Wahyu Trikusumo, Direktur HERO mengaku, laba bersih emiten ritel ini terdongkrak berkat kontribusi non makanan tersebut. "Dibandingkan di food yang masih challenging, kontribusi non food meningkat dari IKEA dan Guardian," terang Hadrianus setelah RUPS di Graha Hero, Tangerang, Senin (30/10).
Laba operasional HERO hingga kuartal ketiga tahun ini memang membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun HERO mencatatkan laba bersih Rp 70,4 miliar atau tumbuh 56,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 44,97 miliar.
Maka dari itu, menggelar sejumlah pengembangan. HERO fokus mengembangkan penjualan daring (online) IKEA dengan melahirkan katalog IKEA terbaru yang fokus pada konsep ruang tamu dan sudah diluncurkan pada September silam. "Kami develop yang namanya IKEA E-commerce Distribution Point yang sudah dibuka di Surabaya dan Sentul," tambah Hadrianus.
Untuk Guardian, Hadrianus akan fokus untuk pengembangan digital marketing. "Terbaru, kami baru buka di Airport Ngurah Rai Bali," ujar Hadrianus.
Hingga 30 September 2017, HERO telah mengoperasikan 450 toko yang terdiri dari 57 Giant Ekstra, 108 Giant Ekspres, 32 Hero Supermarket, 2 Giant Mart, 250 toko Guardian, dan 1 toko IKEA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News