Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo melihat peluang besar di bisnis infrastruktur. Misalnya, produk baja spiral yang banyak dipakai untuk proyek jembatan. Namun sektor otomotif dan konstruksi tetap pula menjadi fokus perusahaan ini.
Johannes Wahyudi Edward, Investor Relation PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk mengatakan, pihaknya berhati-hati dalam menentukan target bisnis di tahun ini. Namun dia mengaku sampai semester I 2017 bisnis di sektor infrastruktur dan otomotif serta konstruksi tetap tumbuh baik. Pertumbuhan bisnis di sektor-sektor tersebut di kisaran 15-20%.
Dia masih belum bisa membeberkan kinerja di kuartal II tahun ini lantara masih di review oleh auditor. "Mungkin akhir Agustus (dipublikasi),” katanya, Kamis (10/8).
Berkaca pada laporan keuangan kuartal I 2017, pendapatan perusahaan ini tumbuh 5% menjadi Rp 809 miliar dibanding periode sama di 2016. Meski pendapatan tumbuh, namun laba bersih terperosok 59% dari Rp 35,9 miliar menjadi Rp 14,4 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).
Beban produksi meningkat dari naiknya belanja bahan baku dari Rp 407 miliar menjadi Rp 462 miliar. Ditambah pula, penurunan pendapatan dari selisih kurs sebesar 97% menjadi Rp 1,2 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Penjualan di dalam negeri tumbuh mini 3% menjadi Rp 785 miliar di kuartal I 2917. Kontribusi pasar lokal terbesar berasal dari produk pipa air sebesar 19% yakni Rp 155 miliar. Sedangkan pasar ekspor meningkat 8 kali lipat. Kuartal I tahun lalu hanya Rp 3 miliar dan pada kuartal pertama tahun ini tercatat penjualan ekspor menjadi Rp 24 miliar. Setengah dari penjualan tersebut berasal dari penjualan pipa hitam.
Meski begitu perusahaan ini belum berniat menggenjot pasar ekspor. Sebab, pasar di dalam negeri masih besar untuk digarap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News