Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Adinda Ade Mustami | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Industri minyak dan gas bumi (migas) kembali terguncang, setelah sebelumnya BP Migas dibubarkan pada November 2012 lalu. Kini BP Migas yang telah berganti baju menjadi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dikejutkan dengan kasus suap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
Adalah PT Kernel Oil, perusahaan trader minyak mentah asal Singapura, yang menyuap Rudi Rubiandini sebesar Rp 7,2 miliar. Saat ini, Rudi sudah ditahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana mengatakan, Kernel Oil merupakan salah salah satu dari 40 perusahaan trader atau penjual minyak mentah yang terdaftar di SKK Migas. "Kernel pernah memenangkan tender penjualan minyak mentah di SKK Migas. Tetapi itu dulu," ujar Gde kepada KONTAN, Rabu (14/8).
Minyak mentah hasil lifting yang menjadi bagian pemerintah memang ada yang dijual di dalam negeri oleh Pertamina untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, ada juga yang diekspor ke luar negeri. Setiap tiga bulan atau empat bulan, jika tangki sudah penuh oleh minyak yang di-lifting, maka SKK Migas akan mengadakan lelang ekspor minyak.
Menurut Gde, jumlah minyak yang dilelang bisa saja berbeda-beda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Hal itu tergantung dari hasil lifting, volume minyak mentah yang bisa ditampung tangki dan kapal pengangkutannya di masing-masing lokasi. Meski begitu, Gde memperkirakan, rata-rata minyak mentah yang dilelang untuk ekspor sebanyak satu kargo atau sama dengan 200 barel sampai 400 barel minyak mentah sekali tender.
Gde menyampaikan, bisa saja, Kernel Oil sudah biasa mengikuti tender penjualan minyak.
Proses tendernya sama seperti tender pada umumnya, yaitu pihak trader mengajukan proposal, dilengkapi dengan bank garansi dan penawaran harga. Pemenang tender adalah pihak yang bisa mengajukan penawaran dengan harga tertinggi.
Supaya dapat minyak
Sementara itu, pengamat Migas Nasional, John Karamoy mengatakan, kemungkinan upaya suap yang dilakukan oleh Kernel Oil kepada Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini terkait dengan upaya perusahaan trader minyak asal Singapura tersebut untuk mendapatkan crude oil atau minyak mentah Indonesia yang dikenal memiliki kualitas sangat bagus dan harga yang lebih mahal.
Menurut John, dari produksi rata-rata minyak mentah Indonesia sebesar 800.000 barel per hari, sekitar 500.000 barel menjadi milik negara dan sisanya 300.000 barel menjadi milik kontraktor. Sementara itu, sebagian kecil minyak mentah milik negara yang tidak bisa diolah di kilang Pertamina, sekitar sebanyak 400 barel-500 barel per hari diekspor dengan harga yang lebih tinggi.
John menduga, Kernel Oil juga merupakan importir minyak mentah untuk Indonesia. Pasalnya, selain Petral, sejatinya banyak trader yang memasok minyak mentah ke sejumlah kilang di Indonesia. Salah satunya adalah Kernel. Di kalangan trader, Kernel disebut-sebut importir minyak kualitas rendah.
Sayang, saat KONTAN mencoba menelepon kantor Kernel di Singapura namun tidak dijawab. Saat didatangi, kantornya di Lantai 35 Suite B Equity Tower Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta sudah sepi. Bahkan situs kernel.com yang sebelumnya bisa dibuka, kini sudah tidak bisa diakses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News