kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selama tiga tahun, omzet industri penerbitan stagnan


Jumat, 25 November 2011 / 14:20 WIB
Selama tiga tahun, omzet industri penerbitan stagnan
ILUSTRASI. Pasukan TNI-polri berpakaian lengkap saat mencoba menurunkan atribut Front Pembela Islam (FPI) di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2020). Banyak ditentang, ini kata Polri terkait Maklumat Kapolri soal larangan konten FPI.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Industri penerbitan Indonesia masih terbilang memprihatikan. Dalam kurun waktu tiga tahun, penjualan buku tidak meningkat drastis.

Padahal, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Lusia Andan Dewi mengatakan, jumlah buku yang diterbitkan setiap tahun cenderung meningkat. Namun,"Yang terjual tidak berubah selama tiga tahun. Dapat dibilang omzet penerbit turun," katanya pembukaan Indonesia Book Fair, Jumat (25/11).

Menurutnya, omzet seluruh penerbit dalam kurun satu tahun mencapai sekitar Rp 4 triliun. Angka itu tidak berubah beberapa tahun terakhir ini.

IKAPI juga mencemaskan karya buku yang diterbitkan. Pasalnya, sekitar 50% dari 30.000 buku yang diterbitkan masih karya penulis asing.

Karena itu, Lusia berharap bantuan dari pemerintah. Dia berharap ada insentif bagi industri penerbitan. "Sebut saja intensif untuk penyediaan kertas. Pemerintah diharapkan bisa membantu," katanya.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengaku pemerintah tengah mengusahakan pemberian insentif. Salah satunya melalui pembelian buku melalui penerbit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×