kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semen Baturaja (SMBR) Sebut Proyek IKN Akan Berdampak Positif ke Industri Semen


Selasa, 13 September 2022 / 16:00 WIB
Semen Baturaja (SMBR) Sebut Proyek IKN Akan Berdampak Positif ke Industri Semen
ILUSTRASI. Semen Baturaja (SMBR) menilai proyek pembangunan infrastruktur ibu kota negara (IKN) Nusantara akan meningkatkan permintaan semen.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menilai proyek pembangunan infrastruktur ibu kota negara (IKN) Nusantara akan meningkatkan permintaan semen nasional secara keseluruhan. Hal ini tentunya dapat berdampak positif juga bagi industri semen Tanah Air.

"Dengan pembangunan IKN Nusantara akan meningkatkan permintaan secara keseluruhan. Artinya ada keseimbangan baru di supply and demand dan akan ebrdampak pada seluruh industri semen," ungkap Direktur Utama Semen Baturaja Daconi dalam paparan publik virtual, Selasa (13/9).

Dengan adanya peningkatan permintaan di wilayah pembangunan IKN akan membuat sebagian produsen semen banyak yang memasok semen ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Semen Saat Harga Batubara Membara

Meski begitu, SMBR sendiri akan tetap berfokus memenuhi permintaan di wilayah pasar utama perseroan, yakni Sumatera bagian selatan (Sumbagsel).

"Dengan adanya peningaktan demand di wilayah tersebut (Kalimantan), para pemain atau industri semen akan banyak supply ke sana dan kami akan lebih banyak kontirbusi untuk memenuhi permintaan para konsumen di wilayah pasar utama kami (Sumbagsel)," lanjut Daconi.

Direktur Pemasaran Semen Baturaja Mukhamad Saifudin menambahkan,  saat ini industri semen tengah menghadapi tekanan kenaikkan cost operasional, mulai dari lonjakan harga bahan bakar hingga raw material atau bahan baku.

Kondisi menantang tersebut membuat SMBR mengambil kebijakan untuk tetap mengoptimalkan penjualan pada wilayah-wilayah yang memiliki margin lebih tinggi, lantaran industri semen sendiri punya cost atau biaya yang cukup besar di biaya logistik.   

"Karena itu untuk wilayah lokasi yang jauh kami akan berhitung kembali terkait dengan biaya logistiknya. Tapi kami akan membuka dengan memanfaatkan leverage netrowk dari supply, kami akan kerja sama dengan mitra, baik dari expenditure maupun supply semen secara business to business (B2B)," tuturnya.

Saifudin menilai proyek IKN ini akan menciptakan pertumbuhan demand yang lebih baik. Serta dapat mengurangi tekanan oversupply yang tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja SMBR secara keseluruhan.

Baca Juga: Permintaan Semen Sumbagsel Turun, Pendapatan SMBR Tetap Tumbuh 8% di Semester I-2022

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×