kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I-2023, Pupuk Indonesia Catatkan Volume Penjualan Hingga 6,6 Juta Ton


Kamis, 31 Agustus 2023 / 19:41 WIB
Semester I-2023, Pupuk Indonesia Catatkan Volume Penjualan Hingga 6,6 Juta Ton


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga semester I-2023 PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) berhasil mencatatkan volume penjualan hingga 6,6 juta ton.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan bahwa penjualan itu terdiri dari beberapa sektor. Yang pertama adalah sektor Public Service Obligation (PSO), kemudian sektor komersial dan juga penjualan produk non pupuk.

“6,6 juta ton itu 5,8 juta ton-nya dari penjualan pupuk dan sisanya dari non pupuk,” ungkap Wijaya saat dihubungi Kontan, Kamis (31/08).

Baca Juga: Pupuk Indonesia Produksi Pupuk NPK Petro Ningrat untuk Petani Tembakau

“Untuk volume penjualan Pupuk Indonesia Group di tahun 2023 relatif masih cukup stabil dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu”, tambahnya.

Terkait kendala bahan baku, Wijaya mengatakan sejauh ini sudah tidak ada masalah. Ia menambahkan, pasokan bahan baku cukup lancar dan harga bahan baku juga sudah lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

“Tapi fluktuasi harga komoditas dunia cukup berpengaruh terhadap perusahaan,” ungkapnya.

Ia juga menyebut, di tahun 2024 Pupuk Indonesia Group telah merencanakan ekspansi baru yaitu dalam bentuk pembangunan pabrik urea baru di dua provinsi di Indonesia. Yang pertama di Palembang, Sumatera Selatan dan juga di Fakfak, Papua Barat.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) Achmad Tossin Sutawikara mengatakan, harga pupuk dunia saat ini sedang turun dibawah rata-rata harga tahun 2022.

Namun, bila perdagangan pupuk international sudah kembali normal, ketersediaan dan kebutuhan pupuk dalam negeri akan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Jerman Kembangkan Amonia dan Hidrogen Hijau

“Kami terus berupaya memenuhi kebutuhan bahan baku agar produksi pupuk dalam negeri dapat sesuai kapasitas produksinya,” katanya.

Kemudian, terkait adanya kemungkinan kenaikan harga pupuk memasuki semester II-2023, Achmad mengatakan trend pupuk masih relatif stabil bahkan lebih rendah dibanding tahun 2022 lalu.

“Kemudian soal kendala, sebenarnya tidak ada kendala berarti. Permasalahan operasi pabrik yang minor dapat segera diatasi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×