Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bagi PT Sentul City Tbk, tanah tak jadi masalah. Sebagai pemilik tanah terluas menurut catatan KONTAN hingga kuartal III 2016, yakni 14.346,93 hektare (ha), perusahaan itu berpeluang lebih gampang merealisasikan pembangunan proyek.
Nah, tahun ini Sentul City menyiapkan sejumlah proyek properti. Salah satunya adalah pembangunan mal AEON seluas 103.000 meter persegi (mĀ²). Proyek itu di dalam superblok Centerra Sentul City, Bogor, Jawa Barat.
Kontraktor proyek tersebut adalah PT PP Properti Tbk. Target penyelesaian pembangunan pada tahun 2018. "Kuartal I ini kami akan mulai membangun struktur konstruksinya," terang Andrew Kumala, Hubungan InvestorĀ PT Sentul City Tbk kepada KONTAN, Selasa (10/1).
Selain AEON, superblok Centerra Sentul City juga akan berisi empat menara apartemen Saffron. Pada tahun ini, Sentul City berencana menjajakan satu menara apartemen. Pada saat yang bersamaan, mereka akan membangun kantor pemasaran dan proyek contoh.
Proyek lain adalah rumah tapak alias landed house. Ada sejumlah kluster yang sedang mereka persiapkan. Salah satu kluster yang menjadi fokus penjualan mereka adalah Spring Mountain yang terletak di dekat Gunung Pancar, Bogor.
Daftar proyek Sentul City tahun ini juga memasukkan rencana pembangunan taman wisata fauna. Mengingatkan saja, November 2016, mereka mengabarkan kerjasama bisnis dengan PT Fauna Land Indonesia, pengelola kebun binatang di Ancol. Keduanya membikin usaha patungan dengan modal Rp 20 miliar. Adapun Sentul City menanamkan modal sekitar Rp 14 miliar dan Fauna Land Rp 6 miliar. Sentul City mengempit 70% saham dalam usaha patungan itu.
Sentul City dan mitra bisnisnya, berencana mulai membangun taman wisata fauna itu tahun ini. Perusahaan berkode saham BKSL di Bursa Efek Indonesia itu akan memulai proses konstruksi. Lantas, target penyelesaian pembangunan setahun ke depan.
Tak berhenti sampai di situ, Sentul City kepincut dengan sektor pendidikan. Namun sesuai dengan bidang keahliannya yakni properti, mereka akan mencari mitra yang hendak membangun universitas di Sentul City. "Mengenai sistem kerjasamannya seperti apa nanti, masih kami rancang," kata Andrew.
Kejar marketing sales
Sambil menggarap pekerjaan rumah yang sudah tersusun rapi, Sentul City mencanangkan target kinerja. Tahun ini mereka membidik marketing sales atawa pendapatan pra penjualan senilai Rp 1,1 triliun. Manajemen perusahaan yakin, geliat pasar properti akan bangkit mulai kuartal II 2017 seiring efek amnesti pajak.
Menurut pengalaman Sentul City, geliat industri properti sebenarnya mulai terasa sejak tahun lalu. Mereka membandingkan kondisi tersebut dengan tahun 2015 yang terasa lebih berat.
Selain berharap pada perbaikan kondisi makro ekonomi, Sentul City menilai target marketing sales tadi masuk akal karena sejumlah kluster sedianya akan mereka serah-terimakan ke konsumen pada tahun ini. Proyek kluster yang akan masuk tahap serah-terima, seperti Sentul Tower Apertemen, Alana Condotel dan Teras Hill.
Di samping itu, Sentul City ingin memperbesar Neo Hotel yang dioperatori oleh Aston. Dus, perusahaan tersebut berharap Neo Hotel bisa berkontribusi lebih maksimal. "Kami juga ada rencana extend Neo Hotel, kami lagi feasibility untuk membesarkan lagi," beber Andrew.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News