kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.492   42,00   0,27%
  • IDX 7.740   5,14   0,07%
  • KOMPAS100 1.202   0,02   0,00%
  • LQ45 959   0,20   0,02%
  • ISSI 233   0,05   0,02%
  • IDX30 493   0,53   0,11%
  • IDXHIDIV20 592   0,91   0,15%
  • IDX80 137   0,16   0,11%
  • IDXV30 143   0,28   0,20%
  • IDXQ30 164   0,03   0,02%

Sepanjang 2022, 1.185 Desa di Tanah Air Dilistriki PLN


Senin, 12 Juni 2023 / 12:24 WIB
Sepanjang 2022, 1.185 Desa di Tanah Air Dilistriki PLN
ILUSTRASI. PLN berhasil melistriki 1.185 desa dan dusun sepanjang tahun 2022


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) berhasil melistriki 1.185 desa dan dusun sepanjang tahun 2022. Upaya sebagai bentuk komitmen PLN menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia hingga ke pelosok tanah air.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN terus mengakselerasi program listrik desa agar seluruh desa termasuk Kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) di Indonesia dapat menikmati listrik pada 2024.

"Sbagai BUMN, PLN tak hanya berkewajiban memberikan kinerja yang baik kepada negara, tetapi juga mengemban amanat mengejar target rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia," kata Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu (10/6).

Darmawan menerangkan, akses listrik menjadi kebutuhan penting bagi seluruh rakyat Indonesia. PLN terus mengupayakan pembangunan kelistrikan di daerah sebagai wujud pengamalan sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Darmawan merinci, PLN sepanjang tahun 2022 telah melakukan berbagai akselerasi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan juga rasio desa berlistrik. Hingga Maret 2023, realisasi elektrifikasi nasional mencapai 99,66 persen sedangkan rasio desa berlistrik mencapai 99,80%.

Baca Juga: PLN Kembangkan PLTS 371 kWP di Sambas Kalimantan Barat

“Saat ini memang yang belum terlistriki adalah daerah-daerah yang sangat terpencil, sehingga membutuhkan biaya investasi yang besar,” tutur Darmawan.

Darmawan merinci, PLN membutuhkan biaya investasi Rp 25 – 45 juta per pelanggan. Besaran investasi ini memang tidak feasible secara bisnis komersial, namun dengan dukungan pemerintah, PLN tetap mengupayakan pembangunan listrik desa ini.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penyertaan modal negara (PMN), di mana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” tambah dia.

Darmawan menuturkan, upaya untuk mengejar target ini PLN melakukan langkah agresif dalam pembangunan infrastruktur. PLN juga melakukan transformasi dalam menjalankan program listrik desa agar capaiannya semakin terakselerasi.

Melalui transformasi listrik desa, kata Darmawan, PLN berhasil melakukan pemetaan program yang lebih komprehensif. Dulu, pemetaan daerah-daerah yang belum terlistriki masih dilakukan unit-unit PLN secara manual dengan menggunakan tools yang beragam. Monitoringnya pun masih dilakukan melalui pengumpulan data melalui survey lokasi langsung yang menghabiskan waktu dan terfragmentasi.

Kini dengan transformasi digital, sistem perencanaan listrik desa dibangun dengan berbasis digital melalui Geographic Information System (GIS). PLN mampu menyediakan sistem perencanaan yang jauh lebih komprehensif.

Baca Juga: Kurangi Jejak Karbon, EDGE DC Gunakan Standar Data Center 100% REC dari PLN

Pemetaan lokasi secara digital mampu menghitung jarak, ketinggian dan data-data lain yang digunakan untuk menyajikan data proyeksi kebutuhan infrastruktur kelistrikan desa.

Darmawan bilang dengan digitalisasi ini, PLN  mampu menyusun perencanaan pembangunan desa dengan lebih cepat dan akurat. Seluruh unit PLN kini memiliki tools pemetaan potensi listrik desa yang seragam, unified dan dapat dimonitor secara real time.

“Dengan transformasi ini, komitmen kami untuk melistriki seluruh pelosok negeri bisa diakselerasi. Setiap warga negara di republik ini berhak mendapatkan akses listrik yang berkeadilan. Nobody left behind,” ujar dia.

Meskipun saat ini masih terdapat tantangan berupa akses pada daerah-daerah yang terisolir, namun PLN optimis mampu melistriki seluruh desa pada tahun 2024.

PLN akan terus membangun infrastruktur listrik ke daerah-daerah 3T. Selain itu, PLN juga akan memanfaatkan sumber daya alam setempat sebagai sumber energi listrik.

“Kami mendorong pembangunan pembangkit EBT dengan memanfaatkan potensi setempat, seperti pemanfaatan PLTS, PLTM serta battery storage system. Pemanfaatan energi lokal ini akan membuat biaya pembangunan dan penyediaan tenaga listrik menjadi lebih efisien, ,” tambah dia.

Darmawan menjelaskan dengan hadirnya listrik di pelosok maka mampu memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Lewat akses listrik yang andal maka bisa meningkatkan layanan kesehatan, peningkatan layanan pendidikan dan juga geliat ekonomi rakyat.

“Sebagai jantungnya ekonomi Indonesia, listrik PLN akan menjadi daya dorong pertumbuhan ekonomi hingga ke desa-desa,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×