Reporter: Yuliana Hema | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TANJUNG ENIM. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengincar produksi batubara sebesar 35,5 juta ton sepanjang 2022 dari lima Izin Usaha Tambang (IUP) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Target ini mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini.
Assistant Vice President PTBA Unit Air Laya Suratman bilang, RKAP itu bakal disumbang dari lima Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE), yakni Tambang Air Laya, Muara Tiga Besar, Banko Barat, Banko Tengah Blok A dan Blok B.
Perinciannya unit Tambang Air Laya ditargetkan memproduksi 7,75 juta ton sepanjang tahun ini. Kemudian, Muara Tiga Besar ditargetkan bisa mendulang 8,5 juta ton batubara.
Baca Juga: Tiga Penghargaan Diraih PTBA di Ajang TOP GRC Awards 2022
Lalu unit tambang Banko Barat dibidik untuk menghasilkan 7 juta ton batubara. Sementara, Banko Tengah Blok A dan Blok B secara keseluruhan diharapkan memproduksi 12,25 juta ton.
“Sesuai RKAP secara keseluruhan jumlah produksi UPTE mencapai 35,5 juta ton di akhir tahun,” jelas Suratman kepada wartawan di Unit Tambang Air Laya, Senin (12/9).
Adapun sepanjang semester I-2022 ini, total produksi batubara emiten pelat merah ini sudah mencapai 15,9 juta ton. Realisasi ini tumbuh 20% dari 13,3 juta ton di tahun sebelumnya.
Sejak awal September 2022, produksi kumulatif batubara UPTE mencapai 1,13 juta ton per Senin (12/9). Untuk September ini PTBA memasang target produksi sebesar 3,9 juta ton.
Baca Juga: Harga Batubara Masih Tinggi, Penjualan Emiten Mendaki
Kalau menurujuk KRAP target di September ini sejumlah 3,6 juta ton. Namun, Assistant Manager Kendali Informasi Tambang PTBA, Suherman menyebut setelah ada diskusi internal target produksi pun dikerek.
Memang capaian produksinya baru sekitar 28,86% dari target bulan ini. Namun PTBA tidak menyangkal ada pelandaian akibat hujan yang beberapa hari ini mengguyur UPTE.
“Kita sudah agak ketinggalan per hari ini karena cuaca bulan ini di luar kendali kita. Trennya dalam satu atau dua minggu ini sedang hujan,” tutur Suherman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News