Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog akan mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan stimulus berupa dana cadangan untuk menyerap lebih banyak gabah/beras.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan hal tersebut dilakukan mengingat harga gabah kering panen hingga harga kering giling yang ada saat ini sudah berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan.
Baca Juga: Bulog sebut impor daging kerbau dari India terhambat karena sedang lockdown
"Saran dari Bulog mudah-mudahan pemerintah memberikan stimulus khusus untuk dana cadangan membeli gabah/beras Bulog. Karena dalam kondisi seperti ini, kalau Bulog menyerap beras/gabah sebanyak-banyaknya dengan kredit komersial ke perbankan, ini cukup memberatkan juga, di sisi lain kita punya kewajiban untuk menyerap," terang Tri Wahyudi dalam webinar Keterjangkauan Beras Bagi Masyarakat Prasejahtera selama Pandemi Covid-19, Rabu (15/4).
Dia juga mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, anggaran yang akan diusulkan kepada pemerintah adalah sebesar Rp 10 triliun. Namun, stimulus tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas.
Tri juga mengatakan anggaran sebesar Rp 10 triliun tersebut bukan dana yang tergolong besar, pasalnya anggaran tersebut hanya cukup untuk menyerap sekitar 1 juta ton beras.