Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Land Indonesia, perusahaan Join Venture antara PT Menara Astra (Astra Property) dan Hongkong Land Ltd, akan lebih fokus pada pengembangan residensial dibandingkan dengan ruang perkantoran.
Presiden Direktur Astra Land Indonesia Wibowo Muljono mengatakan, walau saat ini aktivitas perkantoran mulai kembali, namun kondisinya masih belum stabil.
"Saat ini, ruang perkantoran Astra masih oversupply dan okupansi sudah mau mencapai 70%," ujarnya kepada Kontan.co.id di acara media gathering yang berlangsung di Sudirman, Jakarta, Kamis (23/6).
Wibowo mengakui, sebelum masa pandemi Covid-19, bisnis pengembangan perkantoran juga sudah tertekan. Ia menilai, di masa post Covid- 19, konsep ruang kantor akan berevolusi sebab orang memilih lebih bekerja di rumah karena ingin lebih efisien dan menghindari macet saat commuting atau perjalanan menuju dan pulang dari kantor.
Baca Juga: Pandemi Belum Usai, Bisnis Sewa Kantor Diprediksi Baru Pulih Pada Akhir Tahun 2022
Ia berpendapat, dengan konsep work from anywhere yang saat ini dilakukan beberapa pihak, berpotensi membuat pusat perkantoran tidak lagi di pusat kota melainkan di pinggir-pinggir kota.
"Alasan orang lebih memilih work from home (WFH) bukan karena perkara kantor yang jelek, tapi dari sisi perjalanannya. Sementara itu, dari sisi penyewa, opex dan space juga sudah terpenuhi jika dengan WFH. Menurut saya, pergerakan ruang kantor akan ke sana, bukannya perkantoran tidak valid lagi, hanya saja akan mengalami evolusi," kata Wibowo.
Dengan pertimbangan tersebut, Astra Land memutuskan untuk lebih fokus pada pengembangan residensial, terutama pengembangan Asya Residence, Jakarta Garden City (JGC).
Pada semester II 2022 ini, Astra Land berencana meluncurkan klaster kelimanya bertajuk Kelimutu. Dengan demikian, Asya Residence sudah memiliki klaster Semayang, Matana, Maninjau, Sentarum dan terakhir Kelimutu.
"Targetnya akan ada total 7 klaster dengan total 2.500 unit rumah tapak. Ini belum mencangkup pengembangan apartemennya," imbuhnya.
Baca Juga: Okupansi Gedung Perkantoran di Tahun 2022 Diproyeksi Masih Turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News