Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Pekerja Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) kompak menolak rencana Initial Public Offering (IPO) anak-anak usaha kedua perusahaan energi tersebut.
Dalam Surat Pernyataan Sikap yang diterima Kontan, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dan Serikat Pekerja PT. PLN Group (SP PLN, SP PJB dan PPIP) menegaskan sejumlah hal, salah satunya yakni menolak restrukturisasi BUMN melalui mekanisme pembentukan Holding-Subholding (HSH) PT Pertamina (Persero) dan PLN (Persero) serta IPO terhadap anak-anak perusahannnya yang dinilai merupakan bentuk lain Privatisasi Aset Negara.
"Meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo untuk membatalkan rencana Holding-Subholding (HSH) PT Pertamina dan PLN serta IPO terhadap anak-anak perusahaannya," demikian bunyi surat resmi yang dikutip Kontan, Selasa (17/8).
Baca Juga: Saham dengan hak suara multipel diperlukan untuk IPO perusahaan unicorn
Surat pernyataan sikap yang ditandatangani Presiden FSPPB Ari Gumilar dan Ketua Umum Serikat Pekerja PLN M. Abrar Ali ini juga menegaskan siap untuk mendukung pengelolaan asset vital dan strategis bangsa tetap dikelola dan tetap 100% milik negara yang terintegrasi dari hulu hingga hilir sesuai konsep Penguasaan Negara UUD 1945 Pasal 33 Ayat (2) dan (3).
"Kami akan terus melakukan langkah-langkah konstitusional yang diperlukan sampai rencana privatisasi berkedok program Holding-Subholding Pertamina dan PLN serta IPO terhadap terhadap anak-anak perusahaannya dibatalkan Presiden Republik Indonesia," ujar Serikat Pekerja.
Dalam poin terakhir, Serikat Pekerja pun menilai langkah program holding-subholding serta IPO berpotensi menyebabkan kenaikan harga BBM, gas serta tarif listrik.
Selanjutnya: Tahun ini, PAM Mineral (NICL) targetkan laba tumbuh hingga 263%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News