Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II dan PT PLN (Persero) sudah merampungkan investigasi penyebab matinya listrik di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat pekan lalu.
Priyono Mojo, Senior Manager Facility Bandara Soekarno-Hatta, menjelaskan bahwa kabel bawah tanah yang korslet di taxi way MP2 menjadi penyebab terjadinya kedipan listrik atas seluruh sistem kelistrikan di bandara tersebut.
"Kabel itu diinstal 1984, dan memiliki masa pakai 20-25 tahun. Karena itu, sejak terjadi kedipan, kami ganti semua kabelnya," kata Priyono, Jumat (13/8).
Namun, Priyono menjelaskan, jaringan inti dan teknis seperti radar, lampu landasan, dan peralatan vital bandara lainnya tidak terganggu dengan kejadian tersebut. "Kami menganggarkan Rp 1,5 miliar per tahun untuk seluruh kebutuhan kelistrikan bandara Soekarno-Hatta," jelasnya.
Sekretaris Perusahaan AP II Hari Cahyono memastikan, saat ini sistem ketenagalistrikan di bandara terpadat yang dikelolanya itu terhitung handal. "Saat mati listrik, beberapa komputer check in dan X-Ray tidak berhasil di-back up UPS. Makanya UPS tersebut kami ganti. Saya jamin, semua fasilitas kelistrikan saat ini sudah baik," imbuh Hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News