Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -KARAWANG. PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) menggenjot kapasitas produksi mesin cuci satu tabung dengan menambahkan lini produksi baru di pabriknya di Karawang. Sharp melihat ke depannya mesin cuci satu tabung memiliki potensi untuk berkembang.
"Belum banyak kompetitor bermain di segmen mesin cuci satu tabung," terang National Sales Senior General Manager SEID Andry Adi Utomo dalam konferensi pers usai seremoni penambahan lini produksi PT Sharp Electronics Indonesia, di Karawang International Industrial City (KIIC), Selasa ( 16/7).
Andry juga melihat, pasar mesin cuci satu tabung memungkinkan berkembang sebab pangsa pasarnya sejauh ini masih kecil. Di Indoensia, mesin cuci dua tabung masih mendominasi pasar sebesar 60% hingga 70%.
Melihat peluang ini, Sharp menambahkan lini produksi mesin cuci di pabriknya. Disebutkan oleh Yoshihiro Hashimoto, Executive Managing Officer SEID, lini produksi di Karawang merupakan perpindahan dari pabrik Sharp di Tahiland.
"Sebagian dari Thailand, sebagian baru," katanya dalam kesempatan yang sama, Selasa (16/7). Adapun investasi untuk penambahan pabrik ini sebesar Rp 40 miliar.
Dengan adanya perpindahan ini, diharapkan produksi dan penjualan mesin cuci satu tabung menjadi lebih efisien karena tidak perlu impor dan mengkhawatirkan nilai dolar.
Lini baru menambah kapasitas produksi mesin cuci Sharp sebesar 400.000 unit per tahun atau menjadi 1,5 juta unit mesin cuci per tahun. Sebelumnya, produksi mesin cuci Sharp sebesar 1,1 juta unit per tahun. Adapun Andry merincikan penambahan 400.000 unit tersebut seluruhnya untuk produksi mesin cuci satu tabung.
Ke depannya, Andry yakin pasar mesin cuci satu tabung akan besar menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat yang berubah. Mesin cuci satu tabung memiliki keunggulan yakni lebih praktis dan tidak memakan banyak tempat.
Sedikit gambaran, sejauh ini kontribusi produk mesin cuci terhadap penjualan Sharp masih tegrolong kecil dibandingkan yang lain. Andry menjelaskan, kontribusi terbesar masih didominasi oleh lemari es sebesar 35%,kemudian AC sebesar 30%. Sisanya baru disumbangkan oleh TV dan mesin cuci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
