kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia Mulai 2026, Ada Apa?


Senin, 29 September 2025 / 03:51 WIB
Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia Mulai 2026, Ada Apa?
ILUSTRASI. PT Shell Indonesia akan melepas seluruh bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia mulai 2026. ANTARA FOTO/Ika Maryani


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PT Shell Indonesia akan melepas seluruh bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia mulai 2026. 

Bisnis SPBU Shell dijual kepada perusahaan patungan (new joint venture) antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. 

Shell Indonesia memastikan pelepasan kepemilikan SPBU Shell yang sedang berproses saat ini bukan disebabkan kondisi kekosongan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi beberapa minggu terakhir. 

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah dan mengantisipasi hasil positif dalam proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia. 

"Tidak terdapat dampak pada proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia. Semua pihak tetap berkomitmen pada kesepakatan tersebut," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (28/9/2025). 

Ia menjelaskan, pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia tunduk pada penerimaan persetujuan peraturan. Proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell ditargetkan selesai pada 2026. Setelahnya, merek Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek. 

Baca Juga: Menjelang Tenggat 7 Hari, BBM Shell dan BP-AKR Masih Terbatas

"Produk BBM akan dipasok melalui Shell dan pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi Shell," ucap Susi. 

Shell telah mengumumkan pelepasan bisnis SPBU di Indonesia sejak Mei 2025 lalu. Pengalihan kepemilikan bisnis SPBU ini tidak mencakup bisnis pelumas Shell di Indonesia. 

Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi Shell untuk transformasi portofolio dan sejalan dengan komitmen Capital Markets Day Shell. 

Adapun bisnis SPBU Shell di Indonesia mencakup jaringan SPBU Shell serta kegiatan pasokan dan distribusi BBM. 

Saat ini, Shell mengoperasikan sekitar 200 SPBU di Indonesia, dengan lebih dari 160 unit dimiliki langsung oleh perusahaan, serta memiliki terminal BBM yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. 

Pemilik baru SPBU Shell, Citadel Pacific adalah perusahaan yang terdiversifikasi dengan kegiatan operasional di seluruh Asia-Pasifik. Citadel menjadi pemegang lisensi merek Shell di Guam, Saipan, Republik Palau, Makau, dan Hong Kong. 

Sementara Sefas Group, yang juga menjadi pemilik SPBU Shell, adalah distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia. 

Tonton: BBM Shell Semakin Sulit Didapat, Wamenkeu ESDM Janjikan Pasokan Normal Minggu Ini

Kendati melepas bisnis SPBU, Shell tetap melihat Indonesia merupakan pasar pertumbuhan utama untuk bisnis pelumas Shell. Shell memiliki dan mengoperasikan pabrik pelumas dengan kapasitas mencapai 300 juta liter per tahun, dan sedang membangun pabrik manufaktur gemuk di Marunda yang akan memiliki kapasitas 12 kiloton per tahun. 

Pada tahun 2022, Shell mengakuisisi EcoOils yang memiliki dua fasilitas pengolahan di Indonesia. Akuisisi EcoOils ini menambah portofolio bisnis bahan bakar rendah karbon Shell di kawasan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia Mulai 2026"

Selanjutnya: Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Menanti Pemulihan Pasar Semen Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×