kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Siapkan belanja modal Rp 8 triliun, ini rencana Indosat (ISAT)


Sabtu, 20 Februari 2021 / 07:45 WIB
Siapkan belanja modal Rp 8 triliun, ini rencana Indosat (ISAT)
ILUSTRASI. Fokus utama capex Indosat (ISAT) adalah peningkatan dan perluasan jaringan 4G/LTE.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) tetap fokus pada pengembangan bisnis di tahun 2021. Operator telekomunikasi ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 8 triliun tahun ini.

Alokasi tersebut memang lebih rendah 11% dibanding serapan tahun lalu yang nyaris Rp 9 triliun. Namun, jika melihat rekam jejak sebelumnya, capex ISAT cenderung fleksibel.

Pada 2020, ISAT menyiapkan capex pada rentang Rp 8 triliun-Rp 9 triliun. "Capex untuk kebutuhan ekspansi," ujar Direktur dan Chief Financial Officer (CFO) Indosat Eyas Naif Assaf, Jumat (19/2). 

Peningkatan dan perluasan jaringan 4G/LTE masih menjadi fokus utama ISAT dalam mengalokasikan capex. Sehingga, diharapkan kinerja ISAT bisa terus terdongkrak.

Baca Juga: Indosat Ooredoo (ISAT) bisa meraup Rp 8 triliun dari divestasi menara

Dia menambahkan, Indosat menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sejalan dengan pertumbuhan industri. ISAT juga menjaga margin EBITDA antara 44%-45%.

Sepanjang tahun lalu, pendapatan konsolidasi ISAT naik 6,9% secara tahunan menjadi Rp 27,9 triliun. Di baik kenaikan ini, pendapatan seluler mencatat kenaikan 11,6% secara tahunan menjadi Rp 23,1 triliun.

EBITDA ISAT juga naik 16% secara tahunan menjadi Rp 11 triliun. Sedang margin EBITDA sebesar 40,9% telah mengalami kenaikan dari sebelumnya 37,7%.

Dari segi laba, Indosat justru mencatat kerugian bersih Rp 716,7 miliar tahun lalu. Padahal, perusahaan mencatat keuntungan hingga Rp 2,28 triliun pada 2019.

Vikram Sinha, Director & Chief Operating Officer ISAT menyebut, keuntungan pada 2019 salah satunya berasal dari keuntungan penjualan menara. "Sementara sepanjang tahun lalu tidak ada penjualan menara," imbuhnya pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Pendapatan Indosat Ooredoo (ISAT) naik 6,9% pada 2020, berikut pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×