kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sido Muncul: Jamu harus inovasi agar lebih disukai


Senin, 07 Agustus 2017 / 15:16 WIB
Sido Muncul: Jamu harus inovasi agar lebih disukai


Reporter: Agatha Claudia Pascal | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Industri jamu dikejutkan oleh kabar pailitnya PT Nyonya Meneer. Sebenarnya, seberapa mengkhawatirkan kondisi industri jamu saat ini? 

Salah satu perusahaan yang cukup terkenal dalam bisnis jamu adalah PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyatakan, konsumen produk jamu biasanya loyal. Sebab mereka sudah merasakan manfaat dari produk SIDO.

Direktur Keuangan Sido Muncul Venancia Sri Indrijati meyakini, untuk menghadapi tantangan bisnis jamu dan farmasi saat ini SIDO selalu berinovasi dengan produk-produk yang sudah ada.

“Harus selalu berinovasi. Jamu kedepannya harus diinovasi agar lebih disukai , bagaimanapun warisan nenek moyang kita ini harus kita pertahankan ” ujar Venancia kepada KONTAN, Senin (7/8).

Inovasi yang dimaksudkan di sini juga menyesuaikan konsumen saat ini. Yaitu orang modern yang membutuhkan jamu yang praktis, cepat, dan memiliki rasa yang tidak pahit. Selain melakukan inovasi, SIDO juga menjaga kualitas produk dan mempertahankan konsumen yang sudah loyal.

Upaya untuk terus mengenalkan produk-produknya ke calon-calon konsumen yang belum mencoba produk dari SIDO juga dilakukan. Tidak hanya itu Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, juga mengatakan untuk menghadapi tantangan, R&D yang sudah dimiliki harus tetap dijalankan.

Ia menambahkan, SIDO akan memperbaiki sistem proses yang lama agar menjadi lebih baik dan efisien. Mengenai pasokan bahan baku,Irwan mengatakan bahwa SIDO bekerjasama dengan sekitar 120 kelompok tani dalam memenuhi pasokan bahan baku mereka.

Ia menjelaskan bahwa untuk budidaya di hutan sudah sulit saat ini, maka SIDO membangun dan membina desa rempah sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Pada akhir tahun 2017, SIDO sudah merencanakan mendatangkan mesin baru untuk mengembangkan produk-produk yang sudah ada dan untuk membantu pengembangan inovasi produk ke depannya.

Menurut Venancia, Obat herbal memiliki perbedaan dengan obat farmasi yang kandungannya harus diekspose seluruhnya. Namun, ia memiliki harapan kedepannya pasar herbal medicine akan lebih baik, karena orang tidak takut untuk meminum obat herbal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×