Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indofarma Tbk kurang memuaskan hingga kuartal III-2022. Emiten berkode saham INAF ini membukukan penjualan bersih Rp 904,89 miliar pada kuartal III-2022, turun 39,58% secara tahunan atau year on year (YoY).
Penurunan penjualan Indofarma datang setelah penjualan lokal INAF turun dari Rp 1,49 triliun menjadi Rp 897,45 miliar di sembilan bulan pertama tahun 2022. Di sisi lain, penjualan ekspor emiten pelat merah ini naik 10,52% menjadi Rp 7,44 miliar pada periode yang sama.
Kalau dirincikan dari penjualan lokal, segmen ethical berkontribusi sebesar Rp 433,40 miliar. Segmen over the counter mencapai Rp 7,20 miliar dan segmen alat kesehatan, diagnosis dan lainnya senilai Rp 446,84 miliar.
Baca Juga: Kinerja Masih Lesu, Saham Farmasi Loyo
Sementara perincian penjualan ekspor meliputi ethical yang menyumbang pendapatan sebesar Rp 2,99 miliar. Kemudian ada segmen over the counter sejumlah Rp 4,44 miliar.
Beban pokok penjualan Indofarma ikut menciut 17,23% secara tahunan menjadi Rp 828,55 miliar. Per 30 September 2022, INAF menanggung beban pokok penjualan senilai Rp 1 triliun.
Sejalan dengan penurunan penjualan, INAF juga mencatat kerugian. Pada kuartal III-2022, Indofarma mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 183,11 miliar per September 2022. Padahal pada September 2021, INAF masih mencetak laba bersih Rp 2,82 miliar.
Adapun kas dan setara kas Indofarma terpantau menurun 170,71% menjadi Rp 269,34 miliar di 30 September 2022. Padahal di 30 Desember 2021, kas dan setara kas INAF mencapai Rp 380,81 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News