Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Perusahan minyak dan gas bumi (migas) asal Australia, Triangle Energy (Global) Limited, membentuk sebuah joint venture bernama Aceh Pase Global Energy Pte. Ltd (APGE) dengan Perusahan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA). Cara ini dilakukan guna mendapatkan Production Sharing Contract (PSC) selama 30 tahun lagi di Blok Pase, Provinsi Aceh.
Joint venture agreement antara Triangle Energy dan PDPA sudah ditandatangani pada 27 Juli 2013 lalu. Nantinya, perusahaan hasil joint venture tersebut bakal tercatat di bursa efek Singapura dengan kepemilikan saham Triangle Energy sebesar 75% dan PDPA sebesar 25%.
Perusahan joint venture ini akan bekerja sama dengan pemerintah daerah Aceh untuk mendapatkan PSC di Blok Pase dari SKK Migas. "Triangle akan menjadi perusahaan asing pertama yang membentuk joint venture dengan Pemerintah Aceh untuk menangani lapangan migas. Ke depan, kami akan bekerja sama dengan PDPA," tulis Executive Chairman Triangle Jhon Towner dalam pengumuman tertulis di Bursa Efek Australia, Rabu (31/7).
Menurut Towner, sejauh ini, Triangle sudah sukses mengoperasikan Blok Pase sejak tahun 2009 lalu dan akan terus menjadi operator Blok Pase sampai dengan finalisasi PSC baru. "Pengajuan PSC baru untuk jangka waktu 30 tahun, nantinya joint venture APGE akan mengambil alih tanggung jawab operasi di Blok Pase," ungkap dia.
Meskipun sudah ada kesepakatan antara pemerintah Aceh, Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana menyatakan, sampai saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum menunjuk atau menentukan operator baru di Blok Pase.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena hingga kini belum ada kesepakatan antara stakeholder di Aceh. "Hingga kini, belum ada kesepakatan antara gubernur Aceh, DPRD Aceh, dan Pemda Aceh Timur terkait siapa yang akan menjadi operator di blok tersebut," imbuh Gde kepada KONTAN, Kamis (1/8).
Sekadar informasi, kontrak Blok Pase sudah berakhir pada Februari 2012 lalu. SKK Migas mengangkat Triangle Energy sebagai operator sementara sampai PSC baru dinegosiasikan. Sebab, pada tahun 2009 lalu, Triangle Energy membeli PSC Blok Pase dari ExxonMobil.
ExxonMobile mendapat PSC tahun 1981-2012 dan baru produksi 1998 dengan cadangan 498 billion cubic feet (bcf) gas dan sudah diproduksi hingga kini baru 183 bcf.
Medco Fokus Senoro
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak perusahaannya PT Medco E&P Tomori Sulawesi, menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan Standard Chartered Bank (SCB) and PT Bank Mandiri Tbk untuk pengembangan dan konstruksi proyek gas Senoro. Masing-masing bank itu menyiapkan plafon 50% dari pinjaman keseluruhan yang mencapai US$ 260 juta.
Frila B Yaman, Direktur & COO E&P MedcoEnergi mengatakan, saat ini, konstruksi fasilitas di Proyek Senoro telah mencapai 23%. "Sedangkan pembebasan lahan dan persiapan lokasi telah selesai," kata dia, Kamis (1/8).
Dia bilang, nantinya fasilitas pinjaman ini akan mendukung proyek utama, yaitu Proyek Gas Senoro dan DSLNG. Proyek gas yang nantinya menjadi pusat LNG keempat di Indonesia. Dengan skema reserve base revolving, fasilitas kredit itu bertenor selama tujuh tahun.
Lukman Mahfoedz, Direktur Utama & CEO MedcoEnergi menambahkan, penandatanganan perjanjian ini merupakan tonggak penting dalam Proyek Senoro untuk dapat diselesaikan pada akhir 2014 sesuai rencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News