kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas Catatkan Rasio Penggantian Cadangan Migas 116% di 2021, Apa Artinya?


Minggu, 23 Januari 2022 / 20:33 WIB
SKK Migas Catatkan Rasio Penggantian Cadangan Migas 116% di 2021, Apa Artinya?
ILUSTRASI. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor hulu migas sukses membukukan rasio penggantian cadangan migas atau reserve replacement ratio (RRR) di atas 100% pada tahun 2021. Capaian ini melanjutkan tren positif sejak 2018 lalu.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan, penemuan cadangan lebih tinggi daripada yang diproduksi.

"Di tahun 2021, terdapat penemuan cadangan sebesar sekitar 696 juta barel oil equivalent secara keseluruhan sehingga reserves replacement ratio kita mencapai 116%, artinya penemuan cadangan lebih tinggi dari yang diproduksikan," kata Dwi dikutip dari keterangan resmi, dikutip Minggu (23/1).

Baca Juga: Ekspor Melaju, Neraca Perdagangan Tahun Lalu Bukukan Surplus Tertinggi sejak 2016

Variabel RRR merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu negara menambah cadangan dibandingkan dengan besaran yang diproduksikan.

Artinya, saat RRR mencapai 100%, artinya cadangan baru yang ditemukan sama besarnya dengan cadangan yang diproduksikan pada tahun ini.

Dwi mengungkapkan, SKK Migas selalu mengupayakan pencapaian tingkat RRR di atas 100% untuk menjaga keberlangsungan cadangan migas di masa depan.

Di tahun 2022 ini, SKK Migas menargetkan penemuan cadangan baru sekitar 1,4 miliar oil equivalent dengan tingkat RRR sebesar 219%.

Dwi menjelaskan, meskipun gerak industri hulu migas di 2021 masih terbatas akibat Pandemi Covid-19, sektor ini tetap menjalankan kegiatan dengan jumlah yang cukup signifikan baik dari sisi kegiatan eksplorasi maupun kegiatan eksploitasi.

Kegiatan eksplorasi yang berhasil direalisasikan di tahun 2021 adalah studi G&G (geology & geophysic) sebanyak 121 kegiatan; survey tensor gravity seluas 101.918 kilometer persegi; seismik 2D sepanjang 2.635 kilometer; seismik 3D seluas 1.190 kilometer persegi; dan pengeboran eksplorasi sebanyak 28 sumur.

Adapun, kegiatan pengeboran eksplorasi yang rampung di 2021 menghasilkan 11 temuan. Beberapa penemuan yang cukup signifikan adalah pengeboran sumur Hidayah 1 (Petronas Carigali North Madura II), Maha 2 (Eni West Ganal), serta Singa Laut 2 dan Kuda Laut 2 (Premier Oil Tuna).

"Sebelas penemuan tersebut memberikan tambahan sumber daya migas sekitar 224 juta barel oil equivalent," ujar Dwi.

Selain eksplorasi, industri hulu migas juga tetap melakukan kegiatan eksploitasi yang signifikan di tahun 2021. Kegiatan eksploitasi yang berhasil direalisasikan adalah pengeboran sumur pengembangan sebanyak 480 sumur, kegiatan workover sebanyak 566 sumur, dan kegiatan well service sebanyak 22.790 kegiatan.

Baca Juga: Harga Minyak Bisa Capai US$ 100 Per Barel dalam Beberapa Bulan Ke depan

Dwi pun kembali menegaskan komitmen industri hulu migas untuk mewujudkan visi bersama yaitu pencapaian target produksi minyak sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan produksi gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.

Target ini diperlukan untuk meningkatkan produksi jangka menengah dan jangka panjang; mengurangi current account deficit; menjaga ketahanan energi nasional; dan meningkatkan investasi.

"Target 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030 ini hanya bisa dicapai dengan dukungan semua pemangku kepentingan. Kami sangat berharap dukungan penuh dapat diberikan karena keberhasilan pencapaian target ini menjadi keberhasilan kita bersama," pungkas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×