kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas teken HoA dengan Inpex di G20 Jepang, kapan teken proposal PoD?


Minggu, 16 Juni 2019 / 12:20 WIB
SKK Migas teken HoA dengan Inpex di G20 Jepang, kapan teken proposal PoD?


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -KARUIZAWA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan INPEX Corporartion (INPEX) telah melakukan penandatanganan Head of Agreement (HOA) pengembangan Lapangan Abadi di Blok Masela, di Kepulauan Tanimbar, Maluku.

HOA ditandatangani oleh Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas dan Shunichiro Sugaya, President Direktur INPEX Indonesia, disaksikan oleh Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Hiroshige Seko, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, dan Takayuki Ueda, CEO dan Presiden Direktur INPEX Corporation.

Pemerintah Indonesia menyambut baik penandatanganan HOA ini. Ignasius Jonan, Menteri ESDM menyampaikan setelah sekian lama dilakukan pembahasan, penandatanganan HoA ini menjadi titik penting bagi investasi hulu migas di Indonesia.

"Dengan nilai sekitar US$18 miliar-US$20 miliar yang terbesar untuk investasi di Indonesia, dan merupakan investasi Jepang terbesar sejak 5 dekade terakhir," kata Jonan dalam siaran pers, Minggu (16/6).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan, penandatanganan HOA menjadi titik penting bagi investasi hulu migas di Indonesia, khususnya di laut dalam Indonesia bagian timur. Dengan pengembangan Lapangan Abadi di Blok Masela, diharapkan akan segera masuk investasi luar negeri yang besar.

Selain itu, dengan adanya kesepakatan itu, juga dapat memberikan pengaruh positif bagi Foreign Direct Investment di Indonesia, terciptanya multiplier effect bagi industri pendukung dan turunan di dalam negeri.

"Dalam rangka mendukung perekonomian nasional, dan ke depannya di harapkan iklim investasi di Indonesia akan semakin baik dan semakin kompetitif,” ujar Dwi dalam siaran pers, Minggu (16/6).

Kata Dwi, pengembangan hulu migas di Blok Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi Gas Bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun (sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa), dengan target onstream di tahun 2027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×