Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk akan mengoptimalkan bisnis terminal sebagai langkah antisipasi lesunya bisnis pelayaran di tahun ini. Untuk memuluskan ekspansi tersebut, emiten dengan kode SMDR ini bersiap menambah dua terminal anyar pada tahun ini. Terminal ini akan menambah terminal perusahaan pelayaran logistik ini menjadi enam terminal.
Bisnis terminal ini sejatinya sudah Samudera Indonesia limpahkan ke anak usaha yakni PT Prima Nur Panurjwan, PT Pelabuhan Samudera Palaran, PT Perusahaan Bongkat Muat Tangguh Samudera Jaya, dan PT Samudera Sarana Terminal.
Agar pembangunan lancar, Samudera Indonesia akan menyiapkan belanja modal sebanyak US$ 45 juta. "Rencana menambah terminal ini masih on going. Kedua terminal ini ditargetkan (berjalan) tahun ini," ucap Bani Maulana Mulia, Managing Director Samudera Indonesia kepada KONTAN, Selasa (14/2).
Untuk sementara, Bani belum bisa memberi informasi banyak terkait lokasi proyek dari dua terminal baru itu. Yang jelas, ekspansi bisnis ini tidak terlepas dari hasil positif yang diraih keempat terminal milik Samudera Indonesia. Tahun lalu semisal, pendapatan bisnis terminal ini diproyeksi mencapai US$ 65 juta.
Adanya tambahan dua terminali itu, Bani menargetkan, pertumbuhan bisnis terminal sepanjang tahun ini bisa melonjak 15% dari tahun lalu.
Untuk memperkuat bisnis ini, Samudera Indonesia juga akan membentuk lini bisnis baru lagi tahun ini yakni di bidang jasa konsultasi pengembangan terminal.
Menurut Bani, rencana bisnis ini sejatinya sudah perusahaan ini rencanakan sejak tahun lalu. Nanti, Samudera Indonesia akan menggandeng mitra bisnis dari perusahaan asing yang sudah menguasai bisnis tersebut. Adapun jatidiri perusahaan mitra ini masih Bani rahasiakan identitasnya.
Saat ini, perusahaan ini dengan mitra bisnis itu tengah dalam proses pembuatan legalitas badan usaha lantaran nanti perusahaan patungan tersebut menjadi perusahaan modal asing atau PMA. "Progresnya cukup bagus dan kami sudah siap. Memang masih ada kendala karena ini PMA," ujar Bani.
Bidik pertumbuhan 8%
Bani menargetkan unit bisnis baru ini bisa kelar pada kuartal pertama tahun ini juga. Ia sengaja mengebut proses pembentukan unit usaha tersebut lantaran prospek bisnisnya terbilang positif.
Soalnya, saat ini banyak perusahaan swasta dan BUMN yang tengah mengerjakan proyek terminal Indonesia. Ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin mendongkrak koneksi angkutan laut serta program tol laut.
Bukti lainnya adalah dalam waktu dekat, kata Bani, bakal ada satu perusahaan jasa konsultasi pengembangan terminal yang bersiap melantai di bursa saham. Sayang, Bani tidak merinci identitas perusahaan tersebut.
Selain ekspansi di bisnis terminal, Samudera Indonesia juga tidak melupakan ekspansi bisnis lainnya. Soalnya, secara total, perusahaan ini menganggarkan belanja modal US$ 93 juta. Bila sekitar US$ 45 juta dana bakal fokus di bisnis terminal, maka sisanya yang sebesar US$ 48 juta untuk ekspansi bisnis di lini bisnis lainnya, seperti pelayaran dan logistik. Namun Bani tidak merinci lebih lanjut soal penggunaan detil dari belanja modal tersebut.
Rencana bisnis ini membuat Samudera Indonesia optimistis bisa mencatatkan kinerja yang positif tahun ini. Perusahaan ini menargetkan pendapatan tahun ini bisa tumbuh 5%-8%. Adapun laba bersih perusahaan ini bisa naik 30%. Pendapatan SMDR di 2016 diproyeksi di atas US$ 400 juta dan laba US$ 10 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News