kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Smelting bakal mengolah konsentrat tembaga 1,1 juta ton tahun ini


Senin, 11 Februari 2019 / 18:18 WIB
Smelting bakal mengolah konsentrat tembaga 1,1 juta ton tahun ini


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan peleburan dan pemurnian tambaga, PT Smelting (PTS) bakal mengolah konsentrat tembaga 1,1 juta ton sepanjang tahun ini. Dengan mengolah konsentrat 1,1 juta ton, mereka menargetkan mampu memperoleh 292.000 ton katoda tembaga sebagai produk utama dengan tingkat kemurnian 99,99%, nilai ini meningkat 20,24% ketimbang realisasi produksi katoda tembaga pada 2018 sebesar 242.000 ton.

Selain memproduksi katoda tembaga, PTS juga memiliki produk lainnya seperti asam sulfat dan terak tembaga. Pada tahun ini PTS membidik mampu memproduksi 1,04 juta ton asam sulfat naik 37,74% daripada realisasi tahun lalu 755.000 ton asam sulfat, dan memproyeksi produksi terak tembaga sebesar 805.000 naik 38,80% dari produksi tahun lalu sebanyak 580.000 ton.

Manager General Affair PT Smelting Sapto Hadi memastikan produksi bakal stabil meski PT Freeport Indonesia yang memasok bahan baku utama konsentrat tembaga mengumumkan adanya penurunan produksi pada tahun ini.

Sejauh ini, seluruh bahan baku dipasok PT Freeport Indonesia dari tambangnya di Grasberg, Mimika. Meskipun PTFI mengumumkan adanya penurunan produksi dikarenakan peralihan metode pertambangan dari penambangan terbuka menjadi penambangan bawah tanah, namun PT Freeport berkomitmen memasok konsentrat tembaga kepada PT Smelting.

"Penurunan produksi tambang PT Freeport ini tak akan berpengaruh terhadap produksi PT Smelting, meski produksi mereka sedang turun, tapi komitmen PT Freeport untuk industri dalam negeri juga tetap stabil," ungkapnya di Jakarta, Senin (11/2).

Dengan memasang target produksi itu, PTS masih tetap menjaga komitmen untuk memenuhi pasokan katoda tembaga pada pelanggannya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. "Untuk saat ini memang 59% untuk ekspor (katoda tembaga), sisanya untuk memasok dalam negeri," imbuhnya.

Ia berharap dengan produksi yang stabil mampu menjaga kondisi industri hilir di dalam negeri. Sementara untuk produk asam sulfat, Sapto menjelaskan, PTS memenuhi kebutuhan untuk pabrik pupuk petro kimia Gresik.

PTS juga memproduksi terak tembaga untuk industri yang bergerak di bidang semen beton, dan galangan Kapal yang memerlukan pasokan slag tembaga, terak tembaga ini merupakan produk samping milik mereka. "Produk samping berupa terak tembaga, terak tembaga ini mempunyai nilai ekomonis tinggi untuk mengganti pasir besi bagi industri semen, kami juga menyuplai industri galangan kapal untuk pembersih kapal," paparnya.

Sapto menuturkan, dari segi neraca perdanganan PTS juga akan tetap mampu menjaga kontribusinya dalam menjaga neraca perdagangan Jawa Timur. Sekadar informasi, produk PT Smelting selama ini menjadi kontributor terbesar kedua komoditas ekspor Jawa Timur.

Mengenai produksi tahun lalu, Technical Manager PT Smelting, Bouman T. Situmorang menyampaikan memang produksi tahun lalu belum memehuni target produksi 2018. "Tahun lalu kita hanya berproduksi 10 bulan, kalau tahun ini kita produksi penuh," jelasnya.

Pada tahun lalu mereka sempat berhenti beroperasi lantaran ada annual shutdown untuk perbaikan dan modifikasi, hal ini dilakukan dan penting untuk smelter untuk mencapai kinerja operasional yang lebih baik ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×