CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.317   121,02   1,68%
  • KOMPAS100 1.118   19,59   1,78%
  • LQ45 882   12,42   1,43%
  • ISSI 223   2,88   1,31%
  • IDX30 451   6,20   1,39%
  • IDXHIDIV20 540   5,52   1,03%
  • IDX80 128   1,96   1,55%
  • IDXV30 130   1,68   1,31%
  • IDXQ30 150   1,77   1,20%

Soal Potensi Minyak Makan Merah, Ini Respons Sejumlah Emiten Sawit


Selasa, 09 April 2024 / 16:11 WIB
Soal Potensi Minyak Makan Merah, Ini Respons Sejumlah Emiten Sawit
ILUSTRASI. Sejumlah emiten buka suara soal kemungkinan mereka ikut memproduksi produk minyak makan merah.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten buka suara soal kemungkinan mereka ikut memproduksi produk minyak makan merah (MMM). Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan pabrik minyak makan merah pagar merbau di Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, pada (14/03). Jokowi juga tampak mempromosikan atau mengendorse MMM lewat instagramnya @jokowi. 

Menanggapi potensi ini, salah satu emiten perkebunan sawit terbesar di Indonesia, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengatakan belum punya rencana untuk melakukan diversifikasi ke arah minyak makan merah. 

“Ini mengingat fokus kami lebih pada perkebunan sawit, pengolahan produk sawit melalui PKS dan refinery baik CPO maupun PKO dan turunannya,” ungkap Presiden Direktur AALI, Santosa kepada Kontan beberapa waktu lalu. 

Dia menambahkan, distribusi ke produk akhir merupakan bisnis model yang berbeda segmen. Kompetensi AALI lebih pada B2B baik pasar domestik maupun ekspor dan bukan B2C semacam minyak goreng/minyak makan merah.

Baca Juga: Sisi Gelap di Balik Ambisi Indonesia Pacu Biodiesel, Defisit Hingga Harga Menjulang

Senada dengan AALI, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) dalam waktu dekat ini juga belum ada rencana untuk membuat minyak makan merah. 

“Akan tetapi kami terus mencermati dan mengamati potensi-potensi/peluang yang bagus untuk keberlanjutan usaha atau bisnis SGRO,” ungkap Head of Investor Relation Sampoerna Agro,` Stefanus Darmagiri.

Stefanus menambahkan, dari sisi konsumen dibutuhkan waktu untuk dapat menggunakan minyak makan merah dengan pertimbangan sejumlah manfaat yang didapatkan dengan penggunaan minyak makan merah.

Baca Juga: Harga CPO Berpotensi Lanjut Menguat, Ini Pendorongnya

Ada pula PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) yang mengatakan bahwa pada saat ini perseroan masih berfokus pada industri hulu kelapa sawit dan masih melakukan study untuk pengembangan produk downstream

“Fokus study perseroan hingga saat ini masih berfokus pada produk refinery yang berfokus pada pasar ekspor seperti RBD palm oil, olein, maupun stearin,” ungkap Sekretaris Perusahaan TAPG Joni Tjeng.

Kemudian, terkait harga MMM yang diklaim Presiden Jokowi bisa lebih bersaing, Joni mengatakan jika dilihat dari faktor input produksi ada kemungkinan harga minyak goreng merah bisa lebih murah dari minyak goreng saat ini karena tidak membutuhkan proses bleaching

“Namun, terkait persaingan perseroan menyerahkan pada mekanisme pasar dimana setiap produk pasti memiliki pangsa pasarnya masing-masing dan menciptakan titik keseimbangan masing-masing,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×