kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Social commerce KitaBeli raih pendanaan seed funding dipimpin East Ventures


Selasa, 25 Agustus 2020 / 17:16 WIB
Social commerce KitaBeli raih pendanaan seed funding dipimpin East Ventures
ILUSTRASI. Manajemen social commerce KitaBeli


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Social commerce, KitaBeli umumkan seed funding dengan nilai yang tidak dipublikasikan dalam putaran yang dipimpin oleh East Ventures. AC Ventures juga bergabung pada ronde pendanaan tersebut dengan partisipasi dari beberapa angel investor.

KitaBeli memfasilitasi pembelian barang kebutuhan pokok, FMCG, dan produk kebutuhan rumah tangga lain secara berkelompok (team buying). Pengguna aplikasi KitaBeli mengundang kenalannya untuk membentuk grup, kemudian membeli produk bersama dengan potongan harga.

Prateek Chaturvedi, Co-founder KitaBeli bilang konsumen Indonesia sangat sosial, gemar berbagi informasi dengan teman dan keluarga tentang barang yang mereka beli dan beragam diskon mereka dapat.

Baca Juga: BukuKas raih pendanaan pra-seri A US$ 9 juta untuk digitalisasi UMKM

"KitaBeli merancang fitur yang membuat penggunanya dengan mudah berbagi informasi serta mengajak teman dan keluarga untuk berhemat dengan membeli barang secara berkelompok. Menurut kami, Ini sesuatu yang belum tersedia di platform lain. Sekarang, semua bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah,” kata Prateek dalam keterangan tertulis pada Selasa (25/8).

Ia menyebut KitaBeli kini telah beroperasi di area Jabodetabek, dengan jumlah pelanggan setia yang tumbuh pesat. Model pembelian berkelompok mendorong pengguna untuk mengajak kenalannya untuk bergabung dan mengunduh aplikasi KitaBeli. Selain itu, nilai transaksi per pengguna di aplikasi KitaBeli terus tumbuh setiap bulan.

“Pengguna KitaBeli suka dengan fitur sosial KitaBeli. Mereka juga puas dengan kecepatan pengiriman barang, 95% dari pesanan diantar dalam 2 hari. Dari Jakarta, kami berencana untuk segera memperluas layanan ke kota-kota lain, termasuk kota tier 2—4,” kata Ivana Tjandra, CoFounder KitaBeli.

Pendekatan KitaBeli yang langsung ke pelanggan akhir atau direct-to-consumer membuat KitaBeli berbeda dengan pemain social commerce lain di Indonesia.

Pengguna KitaBeli langsung memesan barang di aplikasi, bukan melalui agen atau reseller. Cara ini membuat KitaBeli mampu membangun loyalitas pelanggan dan model bisnis yang lebih menguntungkan.

“KitaBeli memperkenalkan team buying ke salah satu pasar ecommerce dengan pertumbuhan paling pesat. Kami antusias untuk bermitra dengan Prateek dan Ivana, membawa cara berbelanja baru ini ke konsumen Indonesia,” kata Willson Cuaca, Co-founder and Managing Partner of East Ventures, investor yang memimpin pendanaan ke KitaBeli.

Baca Juga: Startup packaging Tjetak umumkan seri pendanaan baru

Prateek Chaturvedi, Ivana Tjandra, Subhash Bishnoi, dan Gopal Singh Rathore mendirikan KitaBeli pada Maret 2020. Prateek adalah founder Getfocus.in, perusahaan SaaS penyedia solusi pemasaran B2B asal India yang diakuisisi Moka pada 2018.

Ivana berpengalaman mengembangkan bisnis dan vertikal baru untuk Bridestory dan Handy. Subhash dan Gopal bekerja bersama Prateek di startup terdahulunya. Tim KitaBeli berbasis di India dan Indonesia, terdiri dari tim teknologi di Bengaluru serta tim operasional dan tim pemasaran di Jakarta

“Ecommerce FMCG adalah industri raksasa dengan ruang pertumbuhan yang besar, terutama di kota tier 2 dan 3. Model team-buying yang ditawarkan oleh KitaBeli memanfaatkan media sosial untuk menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan dan sticky. Pengalaman ini mendorong pembelian barang kebutuhan pokok harian dengan frekuensi tinggi," papar Adrian Li, Managing Partner di AC Ventures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×