kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.429.000   20.000   1,42%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Optimalkan Bisnis Fiber Optik di Jalur Kereta Api


Selasa, 27 Agustus 2024 / 16:44 WIB
Solusi Sinergi Digital (WIFI) Optimalkan Bisnis Fiber Optik di Jalur Kereta Api
ILUSTRASI. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) terus berupaya memperluas bisnisnya dalam infrastruktur jaringan fiber optik di sepanjang jalur rel kereta api.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) terus berupaya memperluas bisnisnya dalam infrastruktur jaringan fiber optik di sepanjang jalur rel kereta api.

Direktur Utama Solusi Sinergi Digital, Yune Maketatmo, menyatakan bahwa saat ini WIFI telah memiliki jaringan fiber optik sepanjang 6.927 kilometer (km), dengan 5.017 km di antaranya terpasang di jalur kereta api di Pulau Jawa.

Melalui jaringan ini, WIFI dapat menyewakan fiber optik maupun bandwith kepada pihak ketiga seperti operator internet atau Internet Services Provider (ISP). 

"Keberadaan fiber optik di jalur kereta api memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja perusahaan," ujar Yune dalam paparan publik IDX Live, Selasa (27/8).

Baca Juga: Genjot Pembiayaan Modal Kerja, Solusi Sinergi (WIFI) Siap Gelar Rights Issue

WIFI melihat beberapa potensi besar yang bisa dioptimalkan dalam bisnis fiber optik di jalur kereta api. Pertama, jalur kereta api yang aktif, terutama di Pulau Jawa, telah ada sejak masa Kolonial dan merupakan jalur yang steril, sehingga kualitas fiber optik yang terpasang bisa lebih maksimal.

Kedua, pembangunan fiber optik di sepanjang jalur kereta api memberikan keuntungan berupa biaya instalasi dan perawatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lokasi lainnya. 

Hal ini sejalan dengan visi WIFI untuk menyediakan layanan internet yang terjangkau bagi masyarakat.

Ketiga, mayoritas permukiman penduduk terkonsentrasi di sekitar jalur kereta api, yang merupakan salah satu moda transportasi umum andalan masyarakat. WIFI mencatat ada potensi 11,4 juta rumah tangga yang berada dalam radius 1 km dari jalur kereta api.

Penduduk di sekitar jalur kereta api ini memiliki peluang besar untuk menikmati layanan internet yang disediakan oleh para ISP, mitra atau pelanggan WIFI. 

"Ada kombinasi manfaat dari sisi kualitas, biaya, dan potensi pasar ketika kami mengembangkan fiber optik di sepanjang jalur kereta api," tambah Yune.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Solusi Sinergi Digital, Gilman P. Nugraha, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memaksimalkan bisnis fiber optik di jalur kereta api. 

 

Hal ini didasarkan pada tingkat penetrasi internet berbasis fixed broadband di Indonesia yang masih rendah, yaitu 15%.

Selain itu, WIFI masih memiliki ruang yang cukup besar untuk meningkatkan pemanfaatan layanan bandwith dari jaringan fiber optiknya. 

Saat ini, kapasitas bandwith yang terpasang pada jaringan fiber optik WIFI berada di level 5,6 terrabyte per second (Tbps) dengan kapasitas maksimal mencapai 64 Tbps.

"Untuk meningkatkan kapasitas hingga 64 Tbps, diperlukan investasi sekitar Rp800 miliar-Rp900 miliar. Tentunya nilai investasi ini akan disesuaikan dengan perkembangan permintaan yang kami terima," pungkas Gilman.

Sebagai informasi, fiber optik WIFI menggunakan teknologi transmisi optik Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) yang berasal dari Huawei, PacketLight, dan Nokia.

Selanjutnya: Air Minum Galon Berbahan Polikarbonat Terbukti Tak Terkontaminasi BPA

Menarik Dibaca: IBM Gelar Pelatihan AI Gratis untuk Generasi Muda dan Perempuan di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×