Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sepertinya harus bersabar terkait rencana pemisahan (spin-off) anak usahanya, Citilink. Pasalnya, rencana yang ditargetkan kelar pada akhir April itu harus mengalami penundaan. GIAA masih menunggu sertifikat keselamatan dari International Air Transport Association (IATA) yang harus diperbarui setiap dua tahun sekali.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengurus resertifikasi keselamatan IATA Operational Safety Audit (IOSA). "Sertifikat IOSA merupakan syarat operasional secara internasional, kami sedang mengurus untuk diperbarui," ujarnya, Selasa (17/4).
Elisa bilang, selama mengurus pembaruan sertifikasi, pihaknya tidak boleh melakukan perubahan struktur dan manajemen perusahaan. "Sehingga kami belum bisa meneruskan rencana pemisahan anak usaha, namun kami usahakan segera terealisasi dalam beberapa minggu ke depan dan di bulan Mei bisa terwujud," ujarnya.
Sedangkan untuk sertifikat operasi pesawat atau Air Operator Certificate (AOC) Citilink sebagai perusahaan mandiri, saat ini memasuki tahap dua. "Saat ini sudah tahap dua, yakni berkaitan dengan manajemen operasional dan standar prosedur," tambahnya.
Bambang S Ervan, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan (Kemhub), membenarkan bahwa saat ini untuk AOC Citilink sebagai sebuah perusahaan terpisah dari Garuda telah memasuki tahap dua. "Masih ada tiga tahap yang harus dilewati untuk bisa beroperasi," ujarnya.
Nantinya, Citilink akan menggunakan nama PT Citilink saat beroperasi sebagai sebuah maskapai yang lepas dari Garuda. Citilink akan mengoperasikan lima pesawat milik sendiri dan lima pesawat sewa untuk memenuhi ketentuan kepemilikan pesawat sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News