kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Sri Rejeki Isman Catatkan Penurunan Penjualan pada Kuartal I-2023, Ini Sebabnya


Senin, 08 Mei 2023 / 20:14 WIB
Sri Rejeki Isman Catatkan Penurunan Penjualan pada Kuartal I-2023, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Kendati Kerugian Berhasil Ditekan, Penjualan Sri Rejeki Isman (SRIL) Turun


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex melaporkan kinerja terdampak signifikan terhadap perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina dan kenaikan inflasi serta suku bunga di tingkat global.

Direktur Keuangan dan Corporate Secretary Sritex Welly Salam mengatakan, kinerja rata-rata turun sekitar 50% dibandingkan penjualan ekspor di kuartal pertama 2022.

Welly menjelaskan, total penjualan hingga kuartal I 2023 mencapai UUS$ 86,9 juta, terdiri dari penjualan ekspor sebesar US$ 41 juta dan penjualan lokal sebesar US$ 45,9 juta.

"Jika dibandingkan kuartal I 2022 penjualan tercatat sebesar US$ 181,4 juta yang terdiri dari penjualan ekspor sebesar US$ 91,6 juta dan penjualan lokal sebesar US$ 89,8 juta," kata Welly dalam keterangan resmi, Senin (8/5).

Baca Juga: Kredit Sektor Tekstil Masuk Perhatian Khusus, Bank Siapkan Pencadangan

Welly menerangkan, dampak perang Rusia-Ukraina dan tingginya tingkat inflasi global menyebabkan penurunan tingkat permintaan di mana masyarakat global lebih mengutamakan kepada kebutuhan pangan dan energi.

Melihat kondisi global yang mengalami penurunan permintaan, Welly bilang Perseroan melakukan perubahan strategi untuk memperbesar porsi penjualan domestik tetapi hal ini terganggu dengan maraknya kegiatan impor pakaian ilegal dan pakaian bekas yang kegiatannya semakin meningkat dan telah diambil langkah-langkah penertiban oleh Pemerintah untuk menghentikan kegiatan tersebut, sehingga diharapkan pasar domestik akan lebih menjanjikan bagi industri TPT.

Selain itu, Welly menuturkan, Perseroan telah berhasil membukukan laba bruto sebesar US$ 4,3 juta dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang membukukan rugi bruto sebesar US$ 11 juta.

 

"Walaupun belum berhasil membukukan laba bersih tetapi rugi bersih perusahaan juga membaik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi US$ 9,9 juta dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 38,9 juta," tuturnya.

Welly menambahkan, hingga 31 Maret 2023 Perseroan telah berhasil meningkatkan arus kas dari kegiatan operasional sebagai hasil dari upaya Perseroan dalam mengoptimalkan kas yang tersedia untuk menjaga bisnis dan operasional secara berkelanjutan dimana saldo kas dan bank Perseroan mengalami peningkatan sebesar US$ 2,1 juta dibandingkan akhir tahun 2022.

"Selain itu, SRIL juga berhasil menekan kerugiannya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×